Ruangan itu begitu ramai, seakan suatu lokasi karnaval yang begitu semarak. Berbagai wajah berkeliaran menyusuri sudut-sudut ruangan, sementara yang lainnya menghuni barisan kursi dan meja, sibuk di berbagai sisi. Di sudut belakang para pemuda berbincang, sembari sesekali tertawa. Di sisi lainnya, tepatnya di baris depan sisi kiri, beberapa gadis bergosip riang, sedangkan beberapa gadis lainnya di sisi lain bermain telepon genggam. Suasana ramai bergemuruh itu berpadu dengan derap langkah dan suara decit ringan meja dan kursi.
Ditengah keriuhan itu, terdapat sorotan yang begitu kontras. Seorang gadis di baris depan sisi kanan tampak tetap fokus dengan buku ditangannya, sementara seorang pemuda tengah berbincang dengan beberapa pemuda lainnya disisi kiri belakang. Keduanya masih tampak sibuk dengan aktifitas masing-masing. Namun tak lama, pemuda itu dan dua pemuda lainnya berdiri kemudian melangkah menuju pintu di sisi kanan depan. Mereka melangkah melewati baris meja dan kursi.
Keriuhan yang terus berlangsung di ruangan itu memberikan respon berbeda pada gadis itu dan pemuda itu. Seakan tak mempermasalahkan keributan disekelilingnya, pemuda itu terus berjalan dan hampir sampai di barisan depan. Sementara seakan merasa sebaliknya, gadis dengan buku itu berdecak kesal. Mata gadis itu masih bertahan pada buku ditangannya. Namun tak lama, suara-suara disekelilingnya yang terus bersahutan itu semakin menganggunya dan merusak konsentrasinya. Gadis itu menurunkan buku ditangannya dan mendelik kesal.
Gadis itu berdiri, dan tepat saat itu si pemuda sudah berada dihadapannya. Si pemuda berhenti dan menoleh ke arah gadis itu. Gadis itu membulatkan matanya dengan kesal. Niatnya memaki se-isi kelas kini hilang gara-gara pemuda dihadapannya itu.
--
Gadis itu Reya, dan pemuda yang berdiri dihadapannya ini Ray, si manusia menyebalkan...
Reya menyipitkan mata, "Ngak peduli bagaimana orang-orang memandang lo, bagi gue lo nyebelin. Meski lo begitu populer, dengan penampilan fisik yang membuat semua orang menengok, super beruntung dan selalu lancar dalam segala hal, serta berbagai kelebihan lainnya, tapi bagi gue lo adalah manusia ternyebelin yang gue temui."