Nona Barshop

CeritaAin.
Chapter #1

Nona Barshop 1.

11 Tahun yang lalu di kantin sekolah.

Situasi mendadak tegang. Banyak pasang mata menatap ke arah lelaki yang mendekati seorang gadis. Lelaki itu membulatkan tekadnya dengan menjulurkan sebuah kertas. Bibirnya yang bergetar gugup itu melengkung—membentuk senyum malu-malu, pipinya bahkan merona lalu ia membuka suaranya yang halus. "A–aku mencintaimu," ujarnya pada seorang gadis cantik di depannya. 

Tak lama kemudian, tawa remeh terdengar dari mulut seorang gadis cantik berseragam putih abu-abu itu dan membuat para teman-temannya ikut tergelak—menghina lelaki jelek yang mengerjap setelah menyatakan cinta kepadanya. 

"Tolak! Tolak! Tolak!" 

Seruan para murid di kantin sekolah menjadi pemicu bagi lelaki bertubuh gendut itu. Ia menunduk seraya menyembunyikan matanya yang berkaca-kaca. Gadis yang tengah berkacak pinggang itu lantas terdiam saat mendapati air mata yang menitik di pipi lelaki itu.

"Angel, lo akan terima cintanya dia?!" teriak salah satu cowok yang berada di meja paling sudut di kantin ini. 

Gadis bernama Angel adalah seorang gadis yang digilai pria di seluruh sekolah itu. Termasuk, lelaki jelek yang menyatakan cintanya saat ini, bahkan ia kerap kali dibully karena penampilannya. Sedang Angel memiliki paras cantik dan jutek. Terlebih, Angel adalah putri konglomerat. Namun sayang, kecantikannya diselimuti oleh sifatnya yang angkuh.

Angel lantas mengambil permen karet yang sedari tadi ia kunyah di mulutnya. "Sorry, Gerandong. Lo harusnya sadar diri," balas Angel seraya menempelkan permen karet di surat cinta yang diberikan oleh lelaki itu. 

"Huuuuuu!!!" seruan penghinaan lantas menggema lagi di kantin untuk lelaki yang berani menyatakan cinta kepada Angel. Bahkan tak segan-segan mereka memberi jempol ke bawah untuk lelaki itu.

Lelaki yang berperawakan gendut, berkacamata bulat dan juga wajah penuh jerawat itu semakin menunduk. Tangannya gemetar dengan isakan tangis yang sudah mengalun pilu. 

Surat cinta itu pun diambil secara kasar oleh salah satu teman Angel lantas dibaca dengan suara yang lantang seakan ingin mempermalukan lelaki itu lagi. Teman Angel berdeham lalu bersuara mendayu-dayu yang setengah mencemoh. "Angel, setiap kali aku melihatmu debaran jantungku seperti berlomba-lomba. Senyumanmu di pagi hari, seperti vitamin bagiku. Angel, entah sejak kapan degupan jantungku berpacu untukmu. Yang pasti aku telah menyadari, aku mencintaimu. Dari aku–Arga Nugraha." 

"Hahahaha!!" Tawa mereka lantas mengalun menyakitkan bagi Arga tepat saat teman Angel selesai membaca suratnya. Semua teman-teman yang berada di kantin itu mengolok-oloknya dengan memukul meja di kantin, seakan menabuh genderang perang yang mematikan perasaanya.

Terlebih, Angel Widyaguna yang sengaja menghinanya di depan semua orang. Jika gadis itu ingin menolaknya, seharusnya tak perlu dengan cara seperti ini, kan? 

Arga—lelaki itu lantas mengambil suratnya dengan kasar dari tangan teman Angel. Ia tak ingin berdiam diri lagi, pria jelek yang selalu dipanggil gerandong itu menaikkan pandangan. Matanya terus berlinang dibalik kacamata bundar yang ia naikkan. "Kamu jahat!" 

Angel berdecak seraya menyentak rambut gelombangnya ke belakang. Gadis itu bahkan mendorong bahu Arga. "Sadar diri dong!" 

"Huhuhuuuu! Pergi! Pergi!" sontak mereka semua meneriaki Arga. 

Angel tersenyum sombong. Ia mendekatkan wajahnya pada Arga lalu berbisik tepat di telinga lelaki itu. "Menghilanglah, Gerandong. Ubah wajah lo terlebih dulu, tidak akan ada wanita yang mau dengan wajah lo ini." 

Arga mengepalkan tangan. Ia pun menatap Angel penuh kemarahan. Namun, ia adalah pria cengeng sebab tak bisa membalas perkataan Angel, yang hanya bisa Arga lakukan adalah pergi dari sana; mendorong tubuh Angel lalu berlari. 

Bukan hanya berlari dari sekolah, Arga pun memilih untuk keluar dari sekolah yang telah mempermalukannya. Termasuk menyimpan dendam pada Angel Widyaguna yang sudah menolaknya dengan cara paling hina. 

*** 

01 Januari 2023. Sebelas tahun kemudian.  

Lihat selengkapnya