"Adelina! Kyra!"
"Kakek! Nenek!" Kyra langsung menghampiri pasangan suami istri yang kini empat kali lipat dari usianya, sementara Adelina hanya sibuk dengan smartphone nya yang baru saja ia nyalakan kembali setelah di mode pesawat, tanpa memerdulikan kehadiran kakek neneknya.
"Cucu Nenek makin cantik aja, nih." Flora, sang nenek berkata sembari mengelus rambut cucunya yang ia sayangi.
"Adel? Sini nak, kamu ngapain disana?" Adelina menghela napas nya dengan menggelindingkan kedua bola matanya sebelum menghampiri Reyhan, sang kakek yang memanggilnya.
"Wahh cucu Nenek sudah sombong ya sekarang, dulu mah manja banget sama Nenek," gurau Flora ketika melihat cucunya yang satu lagi terlihat seperti tidak senang berjumpa dengannya setelah sekian lama.
"Mungkin Kak Adel lelah, Nek, setelah menaiki pesawat selama 21 jam dari LA ke sini," kata Kyra sembari melingkari lengannya dengan lengan Adelina, yang langsung ditepis olehnya.
"Oh gitu ya, ya sudah, ayo kita pulang. Nenek sudah masakin makanan kesukaan kalian, lho."
"Wah, beneran, Nek? Nenek masakin Kyra sama Kak Adel, Ayam opor dan rendang?" sebuah anggukan diberi oleh sang nenek untuk meresponi cucunya itu yang tengah melihatnya dengan mata berbinar. "Wah Kyra jadi gak sabar mau cepat-cepat makan masakan Nenek lagi!"
Di sisi lain, ada seseorang yang dalam hatinya sungguh senang karena ia akan menyantap makanan kesukaannya yang dibuat oleh neneknya, namun, dia tidak bisa memberikan respon gembira seperti yang adiknya lakukan. Tanpa ia sadari, ada seseorang yang memerhatikannya sedari tadi.
"Is there something wrong, dear?" tanya Reyhan yang peka terhadap perilaku aneh cucunya yang lain.
"Ah, tidak apa-apa, Kek, aku hanya lelah dari perjalanan." Sebenarnya, ia tidak begitu lelah karena sepanjang perjalanan ia sudah kebanyakan tidur untuk mencegah adiknya agar tidak mengajaknya berbincang-bincang.
Sang kakek tahu pasti ada sesuatu yang cucunya itu simpan untuk dirinya sendiri.
"Kalau ada apa-apa, kamu tahu, kan? Kalau Kakek akan selalu ada untukmu? Jangan segan-segan untuk datang kepada Kakek ya, nak." Adelina mengangguk, terharu ketika kakeknya berkata begitu kepadanya, ia pun akhirnya memecahkan sebuah senyuman kecil.