"Kyra tungguin gue! Lo serius mau samperin Kakak lo ke kelasnya?" ujar Viona yang terengah-engah mencoba menyamai langkah Kyra. Menurutnya Kyra sangat nekat sekali dengan ingin menghampiri Kakaknya langsung. Akhirnya pun mereka sampai di kelas XII-I.
"Kak Adel!" sapa Kyra dengan ceria, menarik perhatian seisi ruang kelas XII-I.
"Kakak kenapa gak ke kantin? Nih, aku bawain susu kesukaan Kakak." Kyra mengulurkan tangannya yang memegang kotak susu stroberi yang memang merupakan kesukaan Adelina. Namun, kotak susu itu terpental ke lantai membuat seluruh orang di kelas tersebut terkejut, dan Kyra lah yang paling terkejut di antara mereka semua.
"Ngapain lo ke sini?" ketus Adelina membuat atmosfer terasa begitu menegangkan.
"Aku cuman mau kasih susu ini ke Kakak..."
"Gak usah sok peduli deh lo, lo kan orangnya egois. Apa sekarang lo mau deket-deket gue karena mau modus ke Arsen? Iya? Pasti niat lo ke sini sebenarnya buat ketemu Arsen, kan?"
"Kakak bicara apa, sih? Kok tiba-tiba jadi bawa nama Kak Arsen?" Adelina menyeringai lalu tertawa melihat Kyra yang nampak berpura-pura tidak tahu.
"Memang berpura-pura itu keahlian lo ya," sindir Adelina yang terus lanjut menertawai Kyra bersama dengan teman-temannya.
"Pura-pura? Egois? Maksud Kakak apa? Aku benar-benar gak paham."
"Ra, udah yuk, kita pergi aja," bujuk Viona yang sudah merasa tidak nyaman di tengah segala ketegangan di ruang kelas itu, ia dapat merasakan jika ia terus membiarkan Kyra situasi akan berubah menjadi lebih buruk. Namun, bujukan Viona tidak digubrisnya sama sekali. Kyra tetap berdiri di hadapan Kakaknya menunggu sebuah penjelasan yang selalu membuatnya penasaran setengah mati.
"Lawak banget lo jadi orang, kayaknya cocok jadi badut hahaha," ejek Adelina diikuti dengan tawaan yang terdengar begitu keji, membuat Kyra mulai merasakan energi terkuras dari dirinya dikarenakan perkataan yang menyakiti hatinya. Adelina selalu saja mencoba mengalihkan pembicaraan ketika Kyra meminta penjelasan atas perubahan sikapnya.
"Sebaiknya lo dan teman lo pergi, sebelum gue tarik lo keluar dari sini." Adelina membalikkan punggungnya setelah berpikir Kyra akan pergi meninggalkannya kali ini. Tapi, Kyra tetap saja keras kepala.
"Kak-"
"Lepasin gue!" Sikap keras kepalanya itu hanya membuatnya semakin parah, ketika ia mencoba menggenggam tangan Adelina, ia langsung ditepis dan didorong, mengakibatkan dirinya jatuh ke lantai. Dunia pun nampak sedang mempermainkan Kyra saat Kyra merasakan sebuah cairan merah muda yang berceceran kemana-mana, ternyata susu kotak yang tergeletak di lantai tadi tertimpa oleh Kyra.
"Kyra!" Viona yang terkejut dengan apa yang ia saksikan sontak langsung membantu Kyra berdiri.
"Gue udah berusaha nahan diri ya dari tadi, tapi lo sendiri yang menguji kesabaran gue. Dasar cewek murahan."