"Makasih ya Kak Arsen, sudah mau antar saya pulang," ucap Kyra setelah turun dari motor Arsen ketika mereka telah sampai di karangan rumah yang Kyra tinggali. Arsenio hanya sekedar mengangguk dan memberinya isyarat agar Kyra masuk ke dalam. Kyra berpamitan dengan Arsenio sekali lagi sebelum masuk ke dalam rumah.
"Kyra pulang-"
"Kenapa lo pulang bareng Arsen?" Suara familiar menyambutnya ketika Kyra baru saja masuk dan ingin melepas sepatunya. Terlihat ada Adelina yang sedang berdiri di dekat jendela dengan kedua lengan terlipat, melihat Kyra dengan penuh rasa tidak suka.
"Eh Kak Adel, Kakak sudah pulang ternyata," sapa Kyra dengan ramah seperti tidak ada perselisihan di antara mereka.
"Kenapa lo pulang bareng Arsen?" ulang Adelina dengan lebih tegas lagi.
"Oh itu tadi Kak Arsen yang nawarin, entah kenapa dia tadi nggak kasih Kyra pulang sendiri jalan kaki," jujur Kyra.
"Bohong! Pasti lo yang maksa Arsen biar bisa modus kan lo? Ngaku deh!" tuduh Adelina membuat Kyra mengerutkan dahinya.
"Bohong dari mana, Kak? Kyra jujur kok, kalau gak percaya Kakak tanya aja sama Kak Arsen nya sendiri." Baru saja Kyra merasa hatinya sudah mulai tenang lagi, namun kini rasanya seperti jarum yang menusuk luka yang belum sembuh. Di sisi lain, Adelina tampak masih tidak percaya dan tidak akan mau percaya pada segala ucapan yang dikeluarkan oleh Kyra.
"Dengar gue baik-baik. Jauhin Arsenio, atau lo bakal kena konsekuensinya sendiri." Setelah itu Adelina meninggalkan Kyra dengan peringatan yang tidak bisa Kyra pahami.
"Padahal dekat sama Kak Arsen bukan keinginan Kyra sendiri..." gumam Kyra diikuti dengan helaan napas yang sedih.
──── ♡ ────
Setelah berpikir semalaman, Kyra mendapatkan solusi sementara agar hubungannya dengan Adelina tidak semakin renggang, yaitu menjauhi Arsenio sebisa mungkin. Setidaknya ia tidak boleh terlihat berada di sekitar Arsenio ketika ada Adelina.
Kyra berjalan memasuki area sekolah dengan hati-hati, ia melihat ke sana ke sini untuk memastikan tidak ada Arsenio ataupun Adelina. Akhirnya Kyra dapat sampai ke dalam kelas nya dengan aman. Ia duduk di kursinya seraya mengeluarkan napas yang lega.
"Kenapa lo? Kayak orang abis maling. Jangan-jangan beneran abis maling lo ya?" gurau Viona ketika melihat Kyra yang terlihat was-was saat masuk ke kelas.