"Hai hai hai! Pacar Heeseung datang!" Viona datang dengan senyuman di wajahnya, penampakan yang tidak biasa bagi seorang murid di hari Senin.
"Masih pagi woi, udah ngehalu aja," celetuk Kyra.
"Halah, kayak lo gak doyan ngehalu aja," balas Viona. Kyra terkekeh sebelum melanjutkan kegiatannya menelusuri sebuah aplikasi di ponselnya. Kemudian Viona lanjut mengganggunya dengan menoel-noel lengannya sampai Kyra merespons.
"Apa, sih, Vi? Ngapain lo noel-noel gue?"
"Kantin, yuk. Gue traktir, deh!" ucap Viona dengan wajah berbunga-bunga kesenangan, di sisi lain Kyra melihatnya dengan ekspresi aneh dan tidak percaya. Untuk memastikan, Kyra membawa tangannya ke kening Viona, mengecek suhu badannya.
"Aish gue gak sakit!" Viona memukul lengan Kyra.
"Berarti lo ada salah makan."
"Kagak astaga, gue lagi bahagia aja, kebahagiaan itu harus dibagi-bagi. Udah ah, yuk!" Viona menarik paksa tangan Kyra sehingga Kyra mau tidak mau mengikutinya.
"Emangnya apaan sih yang bikin lo seseneng itu?" tanya Kyra saat mereka sudah sampai di kantin dengan beberapa snacks yang mereka beli di tangan mereka. Viona dan Kyra mengambil tempat duduk terlebih dahulu di meja yang kosong.
"Jadi..." Sebelum lanjut, Viona melihat sekeliling seperti ingin memberitahu sebuah rahasia dunia. Kyra pun dibuatnya semakin penasaran.
"Sabtu kemarin, gue kan nge-post foto di status, terus direply sama Kak Gilang!" ujar Viona dengan girang sampai tubuhnya bergerak sendiri mengikuti suasana hatinya yang senang. Kyra menepuk keningnya, ia terlalu berharap tinggi. Ia kira ada sesuatu yang akan lebih mengejutkan dari ini.
"Astaga, gue kira mah lo menang undian gitu ya, atau dinotice member Enhypen gitu." Kyra menggelengkan kepalanya, namun dalam hatinya ia ikut senang untuk Viona. Toh dirinya jadi ditraktir karena hal itu.
Beberapa menit kemudian, terdengar suara berasal dari beberapa orang dari luar kantin, kemudian suara-suara tersebut semakin mendekat sehingga membuat Kyra dan Viona memutarkan kepala. Melihat segerombolan orang-orang tersebut, Viona langsung memukul-mukul lengan Kyra.
"Aduh! Sakit, ih!" rengek Kyra terhadap temannya yang sedang salting. Memang kelakuan orang yang sedang jatuh hati suka tidak normal. Setelah ditegur barulah Viona berhenti memukuli lengan Kyra.
Yang baru saja masuk ke kantin adalah murid kelas XII, lebih spesifiknya, circle Arsenio. Suara mereka bergema di seluruh kantin karena mereka berbicara dengan suara yang cukup besar. Di tambah, keadaan di kantin sedang sepi. Karena itu, Kyra dan Viona dapat mendengar dengan jelas isi perbincangan mereka.