Not Fair!

Jesslyn Nathalie
Chapter #19

Bab 18

Kyra bergegas menuruni tangga, ia meminta izin untuk balik ke sekolah untuk mengambil barang yang tertinggal. Sesudah ia mendapatkan izin itu dari kakek neneknya, ia langsung berlari kencang. Sekolah Kyra, SMA Langit Biru, dikenal dengan sistem ketat mereka untuk tidak meninggalkan barang sembarangan. Karena jika ada barang yang tertinggal OB yang bertugas membersihkan kelas akan mengambilnya dan menaruhnya di tempat lost and found, di antara barang-barang hilang lainnya yang bertumpuk banyak. Bisa memakan waktu selamanya untuk mencari barang yang hilang di sana. 

Setelah beberapa menit berlari, Kyra sampai di ruang kelasnya dengan ngos-ngosan, ia berhenti sejenak untuk mengatur pernapasannya dulu. Ia menghela napas lega kalau dia sampai di waktu yang tepat, para OB baru saja akan memulai tugas rutin mereka untuk membersihkan dan mengecek ruangan-ruangan kelas. Setelah berhasil mendapatkan kembali jaket Arsenio, Kyra melangkah menuju jalannya pulang. Namun, sebelum Kyra dapat mengenai kakinya pada tanah, derasnya hujan mulai menyirami bumi, awan gelap menyelimuti langit, membuat orang-orang yang di jalanan membuka payung mereka. 

"Aduh, perasaan tadi cerah, kok tiba-tiba hujan, sih?? Gak bawa payung lagi," gerutu Kyra yang menatap langit dengan kesal. Cuacanya seperti sedang meledek dan berusaha mempersulit keadaan Kyra. "Apa terobos aja, ya?"

Selagi Kyra larut dalam pikirannya, tiba-tiba seseorang mendekati Kyra dari belakang, bayangannya semakin lama semakin dekat. Orang tersebut lalu...

"AAAAA!" teriak Kyra.

"Kak Theo? Ya ampun Kak, saya kaget setengah mita," ujar Kyra yang kaget ketika merasakan sebuah tangan terjatuh di atas pundaknya. 

"Setengah mati."

"Iya itu maksudnya. Kok Kakak hobi banget, sih, ngagetin saya?" Theo terkekeh melihat sosok Kyra yang terkejut, melihat itu membuatnya teringat pada saat mereka bertemu pertama kali di gudang. 

"Maaf ya, saya gak bermaksud ngagetin kamu."

"Memangnya Kak Theo ngapain masih di sekolah?" tanya Kyra mengalihkan pembicaraan mereka. 

"Saya tadi baru selesai ngerjain tugas osis. Kamu sendiri ngapain?" 

"Ah, ini tadi ada yang ketinggalan, Kak. Jadi saya balik lagi, deh." Theo mengangguk akan penjelasan Kyra seraya pandangannya jatuh kepada jaket yang Kyra pegang. Perasaannya jadi berubah sedikit setelah menyadari siapa pemilik jaket itu yang sebenarnya. Tapi Theo memutuskan untuk mengabaikannya saja.

Lihat selengkapnya