21 Maret, 08.10
Hai Kina. Hari ini kota tampak biasa saja, tanpa adanya hal spesial kecuali surat ini yang akan kusampaikan kepadamu.
Sudah beberapa kali aku membujuk Raya agar mengirimu surat, tetapi tampaknya dia gengsi. Maklumi saja kakakmu itu, dia memang bertambah tua tapi tidak bertambah dewasa.
Ayah kini selalu duduk di kursi rotannya di depan rumah, menyeduh kopi, dan duduk disana hingga kopinya dingin. Ayah tidak pernah menghabiskannya, tetapi aku rasa ia menunggu kedatanganmu. Setiap pagi aku mesti menyiapkan dua gelas kopi untuk Ayah. Tetapi, Ayah tidak pernah menyesapnya dengan cara yang sama seperti ia meminum buatanmu. Dan tidak akan pernah sama, kan?