Not You

Ao Helmalia
Chapter #1

Prolog

Hari ini adalah hari terakhir karya wisata SMA Laskar. Semua siswa kelas 10 dan 11 mengikuti kegiatan ini. Hampir semua ikut, sebab ada saja satu dua siswa dari tiap angkatan yang berhalangan hadir. Sementara kelas 12 memang tidak diikut sertakan karena mereka mengadakan acara promnight sendiri. Itu adalah tradisi SMA Laskar.

Pantai Slili yang ada di Sidoarjo menjadi rute terakhir mereka sebelum pulang ke Bogor. Acara kumpul malam hari telah usai, kini saatnya para siswa kembali ke bus masing-masing. Untuk pulang ke Bogor.

"Aira."

Pemuda bertubuh tinggi, dengan kulit tan berbalut kaus putih polos dan kemeja yang tak dikancing berjalan mendekati gadis yang ia panggil. Potongan rambut qiuff yang membingkai wajah oval dengan sorot mata tajam itu bergoyang diterpa angin. Netra cokelat kehitamannya memantulkan sedikit sinar dari lampu bus yang mulai menyala. Jemari besarnya kosong, digunakan untuk meraih pergelangan tangan gadis yang kini ada di hadapannya.

"Iya?" Suara menyahut lembut keluar dari bibir Aira.

Genta, pemuda yang memanggil nama Aira itu menarik sudut bibirnya tipis. "Sampai ketemu semester depan ya. Gue nggak sabar buat ketemu sama lo lagi."

"Huh?" Embusan angin kembali menerpa kencang. Helaian rambut panjang milik Aira menari menghias wajahnya. Ekspresi Aira kaget, jelas saja. "Kepala lo kebentur ya?"

Tapi Genta malah tertawa. "Enggak." Tawanya berhenti, jemarinya yang menggenggam pergelangan tangan Aira dilepas Perlahan. Seiring senyuman hangat kembali terlukis. "See you."

Genta pamit pergi duluan. Meninggalkan Aira dengan wajah terkejut setengah mati. Mulutnya terbuka, hendak membalas ucapan Genta. Hanya saja belum sempat kata itu terucap, Genta sudah pergi. Kepalanya menoleh, mengikuti Genta yang kini mulai menuju bus. Anak rambut diselipkan di belakang telinga, Aira tersenyum.

Pemuda lain menghampiri. Kali ini bukan Genta melainkan Izaki, teman masa kecil, teman satu sekolah dari TK, dan juga tetangga depan rumah. Izaki dan Aira hanya pernah berpisah kelas saat SMP kelas 8 dan 9. Sudah dua tahun semenjak mereka masuk SMA Laskar, keduanya selalu mendapat kelas yang sama. Entah kelas 12 nanti.

Badan laki-laki berdarah jepang itu tinggi berisi, lumayan berotot untuk ukuran wajah yang terkesan 'cowok baik-baik'. Berbeda dengan Aira yang memilih ikut klub orkestra semenjak masuk SMA, Izaki sudah memilih masuk klub futsal. Dan kini mendapat posisi sebagai anchor meskipun pelatih futsal lebih suka menyebut Izaki Ace tim futsal Laskar.

"Kenapa tadi si Genta?" tanya Izaki sambil melirik pemuda berkulit tan yang kini sudah naik ke bus.

Namun Aira menolak untuk memberi tahu. Ia menggeleng. "Bukan hal yang penting."

Merasa tak akan dapat informasi apa-apa lagi, Izaki lekas saja mengajak Aira untuk naik ke bus. Suasana di dalam bus cukup ramai, sebagian orang tengah mengeceknya barang-barang dan merapikannya agar saat sampai di Bogor nanti, mereka tinggal turun dari bus. Aira masuk duluan ke celah antar kursi depan. Ia duduk di dekat jendela dengan tirai yang sengaja ia buka. Pemandangan di malam hari pasti keren, karena itu aira menolak usulan Izaki untuk menutup tirainya.

"Barang-barang kamu udah dicek semua?" Stelah selesai merapikan barang bawaan, Izaki menyimpan tas ke atas.

Sambil menyerahkan ranselnya pada Izaki, Aira mengangguk. "Udah kok."

Bu Erna selaku wali kelas dan sekarang menjadi pembimbing bus yang ditempati kelas 11 IPA 2 naik ke bus dengan membawa papan jalan. Ia meminta semua anak untuk duduk di posisi masing-masing selagi ia mengabsen satu persatu.

Nama mulai disebutkan satu persatu siswa mengangkat tangan.

Lihat selengkapnya