Pagi ini, Aku dan ketiga temanku akan mengunjungi kampus untuk melakukan pendaftaran lanjutan mengenai beasiswa yang kami ikuti sebelumnya.
Entah kenapa, pagi ini aku merasa sangat bahagia. Tak biasanya, aku memakai sedikit polesan make up di wajahku, aku memilih baju yang anggun untuk dipakai dan aku menggunakan setelan senada hari ini.
Aku tiba lebih dulu di kampus. Memutuskan untuk menunggu ketiga temanku di taman kampus. Aku menunggu hampir 15 menit, tapi mereka tak kunjung tiba.
“Pagi.” Sapanya.
“Eh, Kak Devan. Pagi kak.” Jawabku.
“Boleh duduk?”
“Oh iya kak. Boleh.”
“Temen kamu pada kemana?”
“Mungkin masih dalam perjalanan.”
“Mmm. Aku Devan, kamu bisa panggil aku Dev. Boleh temenan?” Kak Devan memberikan satu tangannya padaku (Meminta bersalaman)
Aku merasa canggung sekaligus bingung dengan perlakuannya saat ini.
“Kenalan lagi, supaya gak canggung.”
“Oh, iya. Aku Raneysha, kakak bisa panggil aku Eca atau Ca. Boleh. Kita teman.” Jawabku sedikit canggung sambil menyalaminya.
“Panggil Devan aja supaya lebih akrab.”
Brisha dan Bryan akhirnya sampai bersama lalu disusul oleh Aslan.
“Eh, Kak Devan.” Sapa Bryan yang dijawab Devan dengan Anggukan dan senyum manisnya.
“Sejak kapan pake polesan make up Ca?” Ucap Brisha membuat pipiku memerah.
Aku hanya terdiam malu, bingung. Sedangkan Brisha dan Bryan menatapku curiga. “Mmm buat siapa tuh?” Sindir Brisha.
Aslan tampak kesal saat ini, sepertinya ia mengetahui jika aku tertarik pada Devan. Ia terus menatapku dalam bergantian juga pada Devan dengan membisu. Sedangkan Devan tersenyum manis menoleh ke arahku.
“Apa sih, yuk kita daftar sekarang.” Ajakku mengalihkan topik pembicaraan.
Ketiga temanku setuju lalu kami beranjak dari tempat itu. Aku berjalan bersama Aslan dan Brisha bersama Bryan. Namun, baru beberapa langkah, Devan menghentikannya.
“Boleh bareng? aku juga mau ke panitia pendaftaran. Ada yang harus saya urus disana.” Pintanya.
“Oh iya, boleh.” Jawabu sopan sambil menunggunya menghampiri.