#POV ASLAN
Pikiranku benar-benar kumuh saat ini. Akan lebih baik jika aku berjalan-jalan dipantai untuk menenangkan diri selepas bekerja.
Raneysha pulang terlebih dahulu hari ini. Aku mengendarai sepeda motorku menuju pantai. Pantai yang sama, saat aku mengajak Raneysha jalan-jalan malam.
Sesampainya disana, aku menemui Devan. Orang yang sepertinya menyukai Raneysha.
"Kamu, partner kerjanya Raneysha ya?" Sapa Devan dari kejauhan padaku lalu kami saling mendekat.
"Iya, sore kak. Aku Aslan, temannya Raneysha sekaligus Partner kerjanya."
"Oh iya Aslan. Santai aja, panggil Devan." Pintanya.
Kami berbincang sambil duduk bersama di pinggir pantai beralaskan pasir.
"Gimana, lanjut tahap seleksi masuk gak?" Tanyanya padaku.
"Masih dipertimbangkan kak."
"Iya, jangan di paksa kalau gak mau."
Tiba-tiba seorang perempuan memanggilnya.
"Dev!" Panggil perempuan yang sepertinya sebaya dengan Devan.
"Hai!" Timpal Devan lalu pamit padaku dan menghampirinya dengan wajah gembira.
Sepertinya perempuan itu memiliki tempat istimewa dalam hidup Devan. Apakah dia kekasihnya? Entahlah. Tapi jika dia kekasihnya, aku harus menjaga Raneysha supaya dia tidak termakan rayuan Devan.
#POV RANEYSHA
Ketika aku ingin membeli makanan di pinggir pantai. Tanpa disengaja, aku melihat Devan dan Aslan sedang berbincang. Aku memperhatikan mereka dari kejauhan dengan sengaja, sampai Devan menghampiri perempuan yang memanggilnya lalu dirangkulnya.
Aslan berdiri dari duduknya lalu membalikan badannya dan menemukanku sedang mematung dengan wajah murung sambil memperhatikan punggung Devan dan Perempuan itu.
Aku segera berbalik dan pulang tanpa membeli makanan yang ingin aku beli sebelumnya. Devan mengejarku dari belakang.
"Ca!" panggilnya dan aku terus berjalan tapi Aslan mengimbangi jalanku disampingku.