NOTHING

I | N
Chapter #9

Sungguh, ini membuatku bingung

Tiga hari berlalu, hari ini adalah pengumuman hasil tes kami masuk sekolah tinggi. 


Aku masih berbaring malas di tempat tidurku pagi ini. Berharap kenyamanan memihakku hari ini.  


Ponselku berdering, chat masuk dari grup rekan kerja. 


Mereka menginginkan membuka hasil bersama dan melihatnya di rumahku. Aku menyetujuinya lalu bergegas mandi dan bersih-bersih. 


"Wihhh tumben rapi ni rumah" Brisa masuk tanpa permisi lalu duduk di sofa sedangkan aku sedang merapikan tempat tidurku. 


"Ca, I'm Coming" Teriak Bryan lalu membuka pintu dan menghampiri Brisha. 


"Astaga" Kagetku ketika melihat Brisha dan Bryan sudah duduk di sofa sedangkan aku membawa cucian di kedua tanganku.


Aku bergegas memasukan cucianku ke dalam tempatnya, lalu menghampiri kedua temanku dan tak lama Aslan mengetuk pintu.


"Sebentar!" Sahutku sembari menuju pintu.


"Masuk Lan!" Ucapku. 


Pengumuman akan dibuka pukul 08.00 pagi ini. Tinggal beberapa menit lagi dan ini sungguh menegangkan. Aku berharap kami berempat bisa lolos dan menjadi Mahasiswa baru disana. 


Kami menunggu dengan cemas. Brisha dan Bryan terus memakan camilan tanpa henti sambil memandangi jam di ponselnya. Aslan terus memandangi laman web yang sudah disebar di grup Calon Mahasiswa di laptopku. Aku menunggu, diam tak tenang.


"Teng, jam delapan pas. Lan, refresh!" Pinta Brisha. 


Kami berkumpul di hadapan laptop yang dimainkan Aslan. Aslan bergegas mencari nama kami di daftar yang tertera. 


Aslan tersenyum saat melihat namanya tertera, jarinya terus mencari daftar nama kami disana.  


"Ca, kamu lolos." Ucap Aslan. 


Aku menghembuskan nafasku lega ketika melihat namaku tertulis di daftar itu. Lega rasanya. 


"Brisha, Bryan juga lolos." Ucap Aslan lalu laptop direbut Brisha ke pangkuannya.


"Yash, kita semua lolos. Wuhhh!" Bryan senang dengan hasilnya. 


"Kayaknya perlu ada pesta kemenangan nih. Buat yuk nanti malem. Ajak Devan juga biar seru!" Semangat Brisha namun membuat Aku, Aslan dan Bryan terdiam. 


"Aku gak bisa ikut deh kayaknya. Ada perlu dulu." Ucap Aslan. 


"Aku juga kayaknya gak bisa." Ucapku karena teringat janji dengan pemilik mini market tempatku bekerja. 


"Yah, gak asik dong." Brisha sedikit kecewa. 


"Aku pamit dulu ya!" Aslan pergi lalu diikuti Bryan. 


Lihat selengkapnya