Kami berbaris rapi di lapangan Kampus sebelum matahari naik, kami patuh terhadap perintah kakak tingkat.
Aku berada di barisan terdepan, dengan bangga mengenakan name tag juga seragam hitam putih.
Saat ini, adalah hari pertama aku masuk Kampus dan melaksanakan adat istiadat mahasiswa baru yang disebut Ospek.
"Pyuh, sungguh melelahkan." Gumamku sambil menyeka keringat.
Walau Ospek kali ini tidak sekejam yang aku dengar dari yang lain, tapi ini membuatku sedikit harus merubah kebiasaanku dan agak sedikit menjadi beban untukku yang tidak memiliki fasilitas yang lengkap sebagai seorang Mahasiswa.
Tak ada hukuman yang tak pantas dalam ospek ini, hanya saja kami diberikan tugas menumpuk dengan deadline paling lambat 24 jam. Jika terlambat maka tugas menjadi dua kali lipat lebih banyak.
Kami dituntut menjadi lebih disiplin dengan waktu, minimalis dengan gaya, hemat dengan kebutuhan dan memanfaatkan apa yang sudah ada.
Semua itu Kami lakukan selama tiga hari berturut-turut dari pukul 05.00 pagi sampai pukul 05.00 petang.
Tiga hari berlalu...
Penutupan yang sangat meriah dan menyenangkan diselenggarakan di Kampus ini.
Kami, sebagai mahasiswa baru dan mereka sebagai mahasiswa lama saling berbaur dan bercengkrama.
Tidak ada bentak, tidak ada senior, tidak ads junior, dan tidak ada perintah. Kami bebas melakukan apa yang kami suka tanpa melanggar aturan kampus.
Ada yang bernyanyi, menari, bermain game, bahkan mengabsen minuman dan makanan yang berjejer di meja.
Aku duduk sendiri sambil melihat kebahagiaan mereka dari kejauhan.
"Boleh duduk disini?" Ucapnya dan aku mengizinkannya.
"Gimana Ospeknya? Seru atau stres?" Devan bertanya padaku.
"Lumayan di keduanya. Menegangkan saat pembukaan, stress saat tugas pembukuan dan seru saat penutupan."
"Wah, selamat menjadi Mahasiswa di Kampus Tabra Utama. Mau perayaan terpisah?"
"Hmm?"
"Malam ini nonton bareng, aku yang traktir!"
"Ber-dua?"
"Ya, ber-dua."