Nothing but King

Anakbarunulis
Chapter #10

Peristirahatan Adrianzel

Angin berhembus semilir dari arah reruntuhan kastil yang telah hancur berkeping-keping. Tergeletak beberapa tulang belulang dan organ dalam seorang raksasa. Largoth memandang langit bersama Ivartroth. Merlin merenung dan berdiam diri di pojokan dengan perasaan mual. Disisi lain kedua raksasa mendekatkan diri dan berusaha meluruskan.

"Hei Merlin, setiap pribadi memiliki pandangan yang berbeda. Kami tidak menyalahkanmu bersikap seperti ini. Namun menurutku hal ini tidak salah, Inilah yang kami sebut sebagai tradisi dan kami ingin melestarikan apa yang leluhur ajarkan. Seperti kau menjaga tongkat milik Merlin Sang Bijak. Terima kasih." Ivartroth kemudian kembali duduk dan menatap langit dengan Largoth yang terus menatapnya. Perasaan senang dan terkejut bercampur dalam hati Merlin. Merlin yakin telah meredam aura Frakir agar tidak menarik perhatian mereka. Salah satu tugas yang diberikan gurunya adalah Meyakinkan kedua raksasa ini untuk bergabung dengan Weizenhart Lorteal Realm. Apakah mereka mengetahui rencana guru ? Apakah mereka pikir aku membantu karena Guru ? Apa selama ini kalian tahu bahwa aku seorang antek ?. Pertanyaan-pertanyaan yang selalu terbayang-bayang dalam pikiran Merlin semakin membuatnya menjauh dari mereka. Dalam waktu yang sama Ivartroth dan Largoth berdiri.

"Hei Merlin begini saja, Kami raksasa tak suka membalas budi. Sebutkan permintaanmu, kali ini jangan melibatkan Gurumu, Bagaimana ?" Largoth terus menatap Merlin.

"Kalau begitu aku ingin kalian membantu Hart Lowrealm hingga aku menyuruh kalian berhenti." Merlin berdiri memegang Frakir dengan melihat mereka dengan tatapan serius.

"Kan sudah kubilang, Jangan melibatkan.."

"Tidak ! Ini keinginanku sendiri. Aku memiliki rencanaku sendiri." Merlin memotong omongan Ivartroth dan kemudian tersenyum. Beberapa saat kemudian terdengar pengumuman lantai delapan telah dibuka. Mereka juga melihat sosok dari kejauhan yang membuat semangat terbakar kembali dan tertawa sekencang mungkin.

"Berbicara tentang biang kerok, Sudah datang rupanya, Hart Lowrealm !" Largoth dan Ivartroth menutup-nutupi kerangka Ymir. Disisi lain, Hart memandang mereka dengan tatapan bingung karena baru kali ini mereka mengajak bicara. Seperti biasa Merlin hanya menatap sambil tersenyum.

Nampak dari samping, secara tiba-tiba terdapat tendangan yang mengarah menuju Hart hingga terpental. Anne Hawthrone saat ini sedang menghajar Hart sampai babak belur.

"Dasar bandel ! Dibiarkan semakin melunjak ! Hilang seenaknya ! Mau mati !!." Semua merasa merinding melihat raut wajah dingin Anne. Setelah melancarkan puluhan pukulan, Ia melepas Hart dengan nafas yang tersengal-sengal. Marduk berusaha membantu Hart berdiri.

"Kau semakin kuat hehe, Anne ! Aku lapar ! Mana portal yang biasa kau keluarkan, Lapar ! Lapar ! Lapar !" Hart duduk bersila diatas salah satu batu reruntuhan. Anne mempersiapkan makan malam menggunakan sisa daging ular raksasa yang kemarin ia dapatkan. Bersama-sama mereka dengan lahap menghabiskan masing-masing mangkuk sup daging ular. Ivartroth dan Largoth mengeluarkan daging sendiri dari portal penyimpanan Anne, namun dengan porsi seorang raksasa. Makan malam dadakan yang secara tidak langsung menempa sebuah rantai ikatan diantara mereka.

***

"Lihatlah dari sini, Aku akan menunggu dan membunuh mereka." Grandmaster memperbaiki tudung yang sedikit bergeser kemudian mengambil sebuah tombak misterius berwarna kuning yang menyala dan dari sebuah jentikan jari muncul portal menuju lantai sembilan. Seluruh penjaga yang kalah serta setiap lantai Adrianzel benar-benar bersih, membuat Grandmaster girang bukan kepalang. Sang Menara hanya dapat menerima dan kemudian menghela nafas.

"Dasar gila !" Adrianzel hanya bisa tertawa.

***

Forge District sedang dalam keadaan sibuk-sibuknya. Setelah mengetahui tentara musuh telah bermalam di Eigberth, Midgard diselimuti ketakutan. Hampir seluruh sekutu memutuskan hubungan dengan Forge District secara sepihak. Satu dari sekian kemungkinan yang telah diperkirakan Brunhilde di singgasana. Forge District hanya memiliki sekitar dua ratus ribu pasukan dan enam puluh ribu kurcaci "Brehim Uruk". Vell Hellstain sedang melihat peristiwa langka dimana gerbang masuk Forge District yang begitu sepi. Kota ini layaknya madu yang dijauhi semut karena beruang datang. Vell mengkhawatirkan Brunhlide.

"Akan lebih baik jika sekutu kita tidak datang membantu, Korban jiwa berjatuhan dengan sia-sia karena permasalahan internal bodoh ini. Barrier akan melindungi seluruh distrik dalam jangka waktu yang cukup untuk mengevakuasi penduduk dan seluruh pekerja baik buruh maupun pandai besi. Dalam dua belas hari Midgard akan bergetar" Brunhilde membentuk rapat strategi dengan "Brehim Uruk" dan para pemegang panji.

"Benar-benar situasi yang genting, Apakah tidak ada cara lain ?" Setelah mendengar kabar Kekaisaran Barat akan menyerbu Forge District, Satu persatu pemegang panji lebih memilih memutuskan hubungan dari Midgard ketimbang berperang dibawah Brunhilde. Hanya dua bawahan setia yang menerima undangan berperang Brunhilde, Alexander Cassius dan Caesar Sirius. Mereka berdua terpaksa membawahi lima panji sekaligus. Cassius merupakan salah satu bangsawan yang melayani Blackforge sejak usainya perang suci.

"Kalau tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, Aku izin untuk mengurus dinding." Sirius, kelompok dengan identitas yang tidak pernah terungkap, pernah dirumorkan sebagai kelompok bangsawan Gauntlet penyembah sekte Leluhur Hammer. Kelompok dengan loyalitas yang sangat tinggi kepada Sang Ratu setelah Cassius.

"Ratu, proses evakuasi menjadi permasalahan utama sekarang. Seluruh pandai besi menolak untuk pergi walaupun akan bermusuhan dengan tempat dimana mereka dilahirkan. Sejak awal, kita adalah anggota Forge District. Itu yang mereka katakan." Perkataan Ulfir, ajudan Brunhilde yang merupakan anggota "Brehim Uruk" membuat Brunhilde tertawa terbahak-bahak.

"Kalau begitu tunggu apalagi ! Tim riset akan mencapai terobosan persenjataan baru dalam dua belas hari ! Tim produksi tidak diperbolehkan tidur dalam sepuluh hari ! Seluruh pasukan wajib berlatih minimal dua belas jam dalam sehari ! Tarik seluruh mata-mata di Lembah Eigberth kemudian letakkan di kerajaan-kerajaan yang memutuskan aliansi secara sepihak, Jika disebabkan oleh sebuah penawaran manis, buat dua kali lipatnya ! Seluruh penyihir akan diarahkan untuk melindungi barrier ! Kita tunjukkan bahwa Forge District tidak gentar hanya dengan jumlah !" Brunhilde berdiri tegap dengan wibawa yang luar biasa. Dalam sekejap Forge District kembali ramai seperti kota damai pada umumnya. Sementara itu di salah satu divisi pertahanan Forge District. Bayang-bayang misterius meraba-raba sebuah dinding kemudian sedikit menekan-nekan.

"Dinding lini, boleh juga." Bayang-bayang itu tersenyum kemudian mengirim seekor merpati menuju arah Lembah Eigberth.

***

Lihat selengkapnya