Barrier anti serangan fisik maupun sihir dibentuk mengelilingi Forge District dimana sebelum perang digunakan untuk menyaring seluruh asap para pandai besi menjadi udara segar saat dilepaskan ke langit. Eilmar Hawthrone salah satu pangeran unggulan sedang memimpin beberapa infanteri melakukan pengepungan. Dinding magis yang hanya melindungi langit-langit membuat musuh dapat menyentuh dinding asli dari Forge District. Tidak semudah apa yang direncanakan, Brunhilde dan "Brehim Uruk" telah memperkuat dinding-dinding pertahanan sejak awal.
"Batalion satu dan dua siapkan menara pengait dinding, Batalion tiga siapkan ketapel dan beberapa pendobrak gerbang, Tiga ribu penyihir tetap dibelakangku untuk memperlemah barrier yang melindungi langit-langit !" Para pasukan mulai melaksanakan tugasnya masing-masing. Gemuruh langkah kaki terdengar di seluruh sisi luar Forge District. Eilmar berdiri di kereta kencana merah yang ditarik oleh empat kuda mengerikan. Ia mengeluarkan sebuah buku sihir dan mulai membaca mantra. Seketika muncul sebuah pedang raksasa turun dari langit dan membentur barrier yang menggetarkan seisi distrik. Sihir surgawi tingkat satu "Pedang Suci" tidak mampu menghancurkan pelindung tersebut dan patah menjadi beberapa bagian. Sementara itu di dalam Forge DIstrict, Alexander memimpin pasukan pemanah.
"Setiap aku menggenggam jari itulah instruksi untuk membidik dan saat aku mengayunkan genggamanku itulah instruksi untuk menembak, Bersiaplah !" Alexander Cassius bertugas pada dinding sebelah barat untuk menghalau prajurit yang akan menaiki dinding. Ribuan anak panah ditembakkan, Beberapa tepat mengenai prajurit hingga terbunuh dan ada pula yang berhasil dihalau menggunakan tameng atau meleset. Mobilitas tentara Kekaisaran Barat terhambat dalam memanjat dinding. Eilmar yang terus-menerus menyerang barrier,mulai dari pedang suci, sihir surgawi tingkat dua "Palu Surga" dimana menurunkan dua buah palu dari langit untuk menghancurkan barrier pun tidak mampu. Disisi lain salah satu Pilar Enmui, Jaggroth Dreczer mengeluarkan sepuluh portal yang menghujani barrier dengan ratusan anak panah kegelapan.
"Jangan gentar ! Barrier inilah yang membuat Forge District bertahan sejak perang suci ! Jangan alihkan pandangan dan fokus menyerang dari dalam dinding ! Divisi pengembangan dan produksi sedang membuat senjata yang lebih mutakhir, Tumpahkan darah untuk Brunhilde !" Caesar Sirius membakar semangat para pasukan penjaga dinding yang ia jaga.
"Berisik ! Kau tidak lihat kami terus menerus melempar bom mengerikan ini ! Brehim Uruk ! Tunjukkan kebangaan kurcaci pada Ratu !" Salah satu kurcaci petinggi "Brehim Uruk" yang terkenal dengan janggut lebat berwarna putih, Balmir. Ia bertugas memimpin sepuluh ribu pasukan di dinding untuk melemparkan berbagai macam tong yang mudah meledak. Dengan tangan kanan yang terbuat dari mesin, ia dapat melempar sepuluh tong per detik. Ratusan tentara Kekaisaran Barat bersinar terang karena terbakar.
"Hahahahaha !!! Rasakan !!" Balmir terus melemparkan tong dengan tertawa kencang.
***
Pusat Komando Kekaisaran Barat, Raja Harold menikmati anggur usia seratus tahun bersama dengan calon putra mahkota Clarran Hawthrone. Diluar tenda Sigurd berlatih dengan mengayunkan kapak raksasa. Azui Serithel mempertajam taring untuk persiapan peperangan.
"Yang Mulia, kau sudah kehilangan sepuluh ribu pasukan sejak pengepungan dan Brunhilde belum saja menampakkan diri, Apa rencanamu ?" Azui Serithel menancapkan Bolga, sebuah tombak emas yang diselimuti aliran darah. Salah satu pilar yang sampai saat ini selalu meragukan rencana Raja Harold sekarang sedang ditertawakan oleh putra mahkota.
"Azui, kau benar-benar orang yang jarang berinteraksi ya ? Apa seorang pilar meremehkan pilar yang lain ? Sigurd Sang Kanopi saja hanya terdiam dan melanjutkan latihan." ujar Clarran sambil meneguk satu gelas anggur. Harold hanya terdiam dan tersenyum. Azui kemudian berpikir dan terlintas sesuatu.
***
"Ayo ! Hajar mereka ! Tuangkan minyak panas kebawah ! Hancurkan para penggebrak dinding !" Rofir kurcaci yang tertutup zirah, salah satu "Brehim Uruk" ditugaskan menjaga gerbang agar tidak dibobol oleh unit pengepung. Dengan menggunakan minyak panas, sihir elemen, dan jebakan duri manuver dari pasukan musuh dalam memasuki gerbang menjadi terhambat. Namun, situasi berubah genting. Situasi yang menuntut Forge District merubah posisi pasukan.
"Tuan Balmir ! Panah hitam milik siluman babi disana mulai menggerogoti barrier !" Salah satu pasukan melihat bayangan hitam bertaring yang keluar dari panah milik Jaggroth dan menggerogoti barrier sedikit demi sedikit.
"Kau lari sekencang mungkin dan sampaikan pada tim penyihir !" Balmir mendorong seorang pemuda untuk berlari menyampaikan pesan kepada Ulfir, petinggi Brehim Uruk yang ditugaskan untuk memimpin divisi penyihir. Prajurit muda berlari melewati barisan pertahanan garis depan pasukan persatuan manusia dan kurcaci yang dipimpin oleh dua bersaudara dari "Brehim Uruk", Agnir dan Aglir.
"Beri jalan ! Beri jalan !" Aglir berteriak kepada korps untuk membuka jalan kepada kurir prajurit muda.
"Perhatian ! Sepertinya barrier akan berlubang, Sebelum tim penyihir memulihkan lubang pada barrier, Kita akan menghalau apapun yang masuk dari sana, Mengerti !" Agnir mengentakkan kapak diikuti oleh pasukan garis depan Forge District. Perlahan tapi pasti, barrier mulai berlubang dan Kekaisaran Barat menggerakkan unit udara untuk mengirim pasukan masuk. Peperangan di garis depan pun terjadi.
"Sialan ! Mereka juga mengerahkan unit udara. Kekaisaran Barat menggunakan kekuatan penuh yang mereka himpun selama perdamaian."
"Apakah tim pengembangan belum selesai juga ? Mengapa bocah kurir itu juga lama ?"