Nothing but King

Anakbarunulis
Chapter #13

Vell Hellstain

Prajurit Kekaisaran Barat mengalami kekalahan dalam sekejap. Klan Enmui kehilangan satu pilar Jaggroth Dreczer. Kekaisaran Barat kehilangan seorang pangeran, Eilmar Hawthrone. Hubungan Brehim Uruk dengan Forge District memburuk setelah pengkhianatan Rofir. Ulfir ditemukan sekarat dan Caesar Sirius meghilang. Azui Serithel, pendekar tombak dengan harga diri tinggi. Tanpa memperdulikan kondisi peperangan ia tetap mengayunkan "Giribolga", tombak listrik yang menemani sejak kecil. Alexander Cassius mempercepat tusukan sebuah tombak kayu yang terbentuk melalui sihir "Irzranaf". Meskipun pasukan Forge District menganggap Azui sebagai tawanan namun Ia tetap bertarung dengan sekuat tenaga.

"Serangan seribu tombak ! Rangkaian Takdir." kecepatan meningkat sepuluh kali lipat dari sebelumnya. Azui secara tak kasat mata dapat mengenai beberapa titik vital Alexander. Kemudian ia melompat untuk mengincar titik buta musuh.

"Sihir Kehidupan, Anugerah Gaia." Akar menjalar dengan sangat panjang hingga menghalangi Azui untuk menyerang Alexander. Saat ia memutar tubuh untuk mundur, akar-akar itu semakin panjang hingga menangkap pergelangan kaki Azui dan memberikan hantaman berulang-ulang menuju tanah.

"Tak akan kubiarkan berakhir begitu saja !" Azui melepaskan topeng yang ia kenakan. Sebuah penampilan yang tidak layak untuk dilihat. Penuh luka, kesakitan, dan penderitaan. Beberapa saat setelah membuka topeng, aura mengerikan menyebar hingga menyelimuti tombak. Kegelapan Suku Enmui.

"Semua ! Mundur menuju pengungsian ! Ia mulai menggila !" Alexander membuat golem pohon dengan jumlah yang sangat banyak. Mengerahkan akar dari dalam tanah yang tak terbatas menuju Azui yang kini terbang.

"Tombak mode Kegelapan ! Sang Penyiksa !" Azui meluncur dan menghancurkan seluruh akar yang diciptakan Alexander. Saat hampir menusuk dada, Alexander menghempaskan Azui menggunakan "Izranaf" yang kini berubah menjadi logam yang diselimuti tumbuhan.

"Pengorbanan Kehidupan, Kemarahan Gaia !" Izranaf mengeluarkan berbagai macam tumbuhan purba dari dalam tanah. Azui mengalami penekanan yang dahsyat, mulai dari serangan racun, terlilit batang berduri, hantaman dari daun tanaman purba yang terbuat dari batu gunung berapi. Dari atas Azui muncul sebuah portal dan terlihat seorang raksasa perempuan. Ia menghembuskan nafas tekanan tinggi yang menghempaskan kegelapan dalam sekejap. Lantas Azui terjatuh dan Alexander mengincar beberapa titik vital saat ia di udara.

"Hentikan perlawanan sia-sia ini, Pilar Enmui !" Alexander mematahkan beberapa sendi pergerakan Azui.

"Hehe, Kami tidak menyangka seorang iblis tertidur disini. "Brehim Uruk" dan dua anjing yang menggigit bendera Forge District mulai bertingkah sombong." Azui mengoceh dengan keadaan berlutut. Alexander menancapkan "Giribolga" yang telah kehilangan aura kegelapan di rongga mulut Azui hingga menembus dan menancap pada dinding di belakang Azui.

"Siapa suruh kalian mengusik kami ?" bisik Alexander yang mendekati kepala Azui.

Satu kepingan belum terpasang. Semua berpikir apa yang dilakukan ratusan penyihir sehingga terbunuh dalam satu gereja. Ulfir tidak mengatakan apapun. Hanya Sang Ratu Brunhilde lah yang mengetahui jawaban atas pengorbanan sia-sia ratusan penyihir di gereja melihat barrier yang tiba-tiba memulihkan diri.

***

"Hilde oh Hilde, kau rupanya yang sengaja melemahkan barrier dan memancing mereka masuk." Vell Hellstain, salah satu senjata "One Man Army" warisan turun-temurun Klan Blackforge sedang tertawa di atas singgasana. Ia merasakan dua hawa keberadaan yang sangat kuat dari dalam hutan. Dikelilingi dengan ratusan ribu mayat dan reruntuhan peralatan pengepungan membuat suasana terlihat semakin mencekam

"Oi, Ibilis yang sangat kuat sedang duduk diatas singgasana. Dia pasti merasakan keberadaan kita. Bagaimana ? Hajar saja ?" Clarran mulai membaca beberapa buku sihir.

Lihat selengkapnya