Nothing but King

Anakbarunulis
Chapter #14

Kemutlakan Grandmaster

Lantai sembilan, Sebuah kehampaan yang sangat luas. Hanya terdapat singgasana dan sebuah tombak yang menggantung. Sepuluh orang pertama yang memasuki lantai sembilan. Grandmaster menjelaskan bahwa Ymir Sang Raksasa Es adalah penjaga sebenarnya dari lantai sembilan. Hart Lowrealm mengeluarkan Baldur dan Heimdallr karena merasakan aura mengerikan yang luar biasa. Jumlah mereka menjadi sebelas orang saat Anne merubah Uriel Bue menjadi sagitarius. Marduk melengkapi kedua tangan dengan Tanngrisnir dan Tanngnjostr. Sapphire Flare terserap kedalam katana milik Manda yang kemudian menyala dengan membara. Melalui raut wajah melotot dan menantang, Nanda menggenggam senapan raksasa perubahan Farsa Hallmarch. Largoth mencair dan merambat menuju kedua tangan Ivartroth kemudian mengeras menjadi sarung tinju dipenuhi lahar. Merlin menggambar lingkaran besar diantara mereka.

"Kalian ini, menggunakan kekuatan penuh dari awal rupanya." Grandmaster berdiri dan mengangkat sebuah tombak dipenuhi kain yang ia panggil Gungnir.

"Magic Domain, Dispel !" Merlin mengaktifkan lingkaran sihir yang berada di sekeliling mereka kemudian merapal sihir "Dispel" yang memungkinkan untuk menghilangkan efek sihir di seluruh arena.

Grandmaster hanya menjentikkan sepasang jari tangan kiri seketika mantra yang dirapal merlin dapat dinetralkan. Bersamaan dengan hal itu, muncul puluhan totem raksasa dari atas langit.

"Roar of the Boar ! Duka babi hutan !" Marduk menggunakan Tanngrisnir untuk mendorong totem yang akan mendarat ke tanah sehingga arah jatuh berbelok dan menabrak totem yang lain. Sementara Ivartroth dan Largoth menngangkat beberapa totem dan diterbangkan dengan sangat kencang ke arah samping menjauhi mereka.

"Largoth, apa kau juga berpikir begitu ?" Ivartroth memisahkan Largoth untuk membantu melempar puluhan totem yang berjatuhan.

"Sangat gila Ivar ! Berat totem ini sepuluh kali lipat ketimbang tenaga pukulan Ymir !" Largoth berusaha untuk menghanguskan beberapa totem yang berhasil mendarat ke tanah.

Grandmaster juga bergerak menuju berbagai arah. Ia mendapat kiriman dari Hart berupa totem yang dipindahkan melalui warp. Namun disisi lain, Ia dapat dengan mudah menghancurkan ribuan anak panah Fury Judgement milik Anne dalam sekejap mengunakan Gungnir. Manda Hammer memberikan tebasan yang sangat kuat hingga menerbangkan beberapa totem. Semakin mendekati Grandmaster, tekanan bara api tebasan Manda semakin besar.

"Menjauhlah !" teriak Manda.

Bersamaan dengan Anne yang bergegas mundur, tebasan yang sangat besar menerjang tubuh Grandmaster. Membelah rapi menjadi dua bagian. Melihat mereka lengah sejenak, Grandmaster berada di belakang Manda dan kembali menjentikkan jari. Dalam sekejap muncul totem dari dalam tanah yang menjerat tubuh Manda dengan rantai.

"Bajingan ! Setan ! Mati ! Modar !" gumam Nanda dari dalam hati dengan menekan pelatuk senapan raksasa yang telah dirasuki Farsa. Seketika muncul ratusan peluru dengan kecepatan tinggi yang telah ditingkatkan sepuluh kali lipat oleh Merlin yang sedang berada dalam lingkaran sihir. Peluru seukuran kerikil berubah menjadi seukuran kepalan tangan dan bertubi-tubi mengenai tubuh Grandmaster. Namun, ditengah gemuruh Grandmaster menjentikkan jari kembali. Dua iblis raksasa muncul membawa trisula dan rantai yang panjang. Mereka berdua melesat ke bawah untuk menghancurkan Nanda dan dari sisi belakang muncul sebuah totem disertai bom sihir.

Lihat selengkapnya