Forge District berada dalam posisi yang sangat sibuk. Vell Hellstain berdiri menjaga Ender's Forge yang kemudian melihat portal misterius. Beberapa saat kemudian, portal tersebut menghilang dan terlihat empat anak sedang tersungkur ke bawah. Hart, Anne, Manda, Nanda sampai di Forge District menggunakan portal Heimdallr. Semakin tersungkur karena tumpukan zirah bahu yang sempat dilempar Marduk ke dalam portal.
"Mengapa kalian mengikuti kami ?" teriak Hart sambil menegakkan tubuh. Sementara Anne mengeluarkan Skoll dari sarung pedang. Mereka berdua saling memasangkan zirah bahu hitam karena sangat sulit untuk memasang sendiri.
"Kami menyelidiki sejauh mana Kaum Gauntlet di Midgard terpuruk." Manda menjelaskan sebuah alasan klise disertai Nanda yang mengangguk-anggukan kepala. Manda dan Nanda melakukan hal yang sama.
"HAHAHAHA !! Selamat datang di Ender's Forge. Padahal tenggang waktu masih dua minggu lagi. Kalian berdua terlalu bersemangat ! Aku merasakan tekanan yang berbeda dan sangat mengitimidasi. HAHAHA !!!" ujar Vell. Semakin kencang ia tertawa, semakin membara api yang menyala di masing-masing tanduk. Manda dan Nanda merasakan aura yang ratusan kali lebih mengerikan ketimbang Grandmaster.
"Weizenhart, orang-orang disekitarmu benar-benar mengerikan." gumam Manda.
Hart dan Anne berbincang-bincang sebentar dengan Vell Hellstain. Mereka menceritakan petualangan di Hellheim, bertemu orang-orang dan ras misterius, serta menemukan lahan yang sangat luas.
"Bagaimana kalau kau pindah kesana Tuan Vell ?" tanya Anne yang tidak mengetahui apa-apa.
"Maaf, untuk saat ini tidak bisa. Aku harus memberikan kontribusi yang setimpal kepada para korban perang beberapa hari lalu. Jika kau ingin mengajakku maka kau harus membawa mereka yang kehilangan tempat tinggal." bisik Vell Hellstain kepada Hart.
"Perang ? Perang apa yang kau maksud Tuan Vell Hellstain ?" tanya Anne sambil mendekat diikuti oleh mereka bertiga.
"Harold bodoh itu mencoba menghancurkan Forge District. Meskipun sudah dikatakan bahwa Forge District tidak menyimpan Uriel Bue namun masih saja." Vell Hellstain mulai menjelaskan panjang lebar mengenai alur perang, korban, dan hasil peperangan. Hart berusaha menenangkan Anne yang syok dan panik.
"Siapa itu Harold ?" Manda dan Nanda dipenuhi pertanyaan. Mereka juga heran mengapa hanya kaum siluman hutan dan kurcaci saja yang diakui sebagai makhluk nyata. Tidak seperti Hellheim, mereka berdua dianggap cerita tidur semata.
"Tidak bermaksud menyinggung. Mengapa bangsawan Hammer kemari ? Apa kalian ada urusan dengan Hart ?" Vell Hellstain memandang mereka dengan mata yang mengerikan. Vell Hellstain, salah satu "One Man Army" yang mempercayakan menara pada Grandmaster setelah melakukan penjelajahan ribuan tahun yang lalu. Tak disangka kini telah dibersihkan. Yang lebih mengejutkan, Adrianzel memilih Hart. Tiba-tiba saja kantung Fenrir berubah menjadi seekor serigala kecil yang merambat dan duduk di punggung Hart.
"Jadi kau pernah menjelajah menara Paman ? Apakah benar hanya memiliki sepuluh lantai ?" tanya Fenrir dengan menggeram.
"Kau akan menyesal jika rasa ingin tahu mu tak bisa kau tahan. Toh makhluk terkurung yang telah ada bahkan sebelum kami menjelajah bisa melakukan apa ?" Ujar Vell Hellstain dengan nyengir. Bulu kuduk Fenrir berdiri tegak dan memutuskan untuk kembali menjadi kantung. Sementara Manda dan Nanda merasa terancam dengan tekanan yang sepertinya bukan hanya ditujukan kepada Fenrir.
"Sebenarnya kami mendapatkan tugas dari Leluhur Hammer untuk memantau Hart Lowrealm walaupun pada kenyataannya kami selalu ikut campur dalam pertarungan." Manda menundukkan kepala diikuti Nanda. Saat itu juga Vell menghilangkan tekanan yang ia berikan.
"HAHAHA !! Ternyata begitu. Ngomong-ngomong apa Anne sudah baikan ? Kalian bisa menemui Sang Ratu di istana agar suasana menjadi sedikit lebih tenang." Bisik Vell kepada Hart.
"Sebelum itu Paman. Jika Suku Enmui ikut menyerang seperti yang kau ceritakan, maka sangat memungkinkan untuk menyerang balik. Selain memperoleh tambang untukmu, Anne juga bisa melakukan sedikit balas dendam. Bagaimana ?" ujar Hart dengan sedikit melirik Manda dan Nanda. Vell sangat sepemikiran dengan Hart bahwa sulit memadamkan api peperangan yang telah dipantik sesudah seribu tahun perdamaian. Peperangan tidak boleh berhenti.
"Tentu saja, mengapa tidak ? Untuk permulaan segera temui Sang Ratu untuk kemulusan rencanamu." Vell memberikan sepasang anting-anting kepada tiga perempuan kelompok Hart Lowrealm. Anting-anting tidak terlihat yang memungkinkan komunikasi jarak jauh untuk bertukar informasi. Mereka keluar dari Ender's Forge secara tiba-tiba dan hanya melihat sebuah gang.
"Bukankah tadi Ender's Forge.." Manda berusaha mencari.
"Sudahlah. Banyak hal aneh disini." lanjut Anne yang telah menenangkan diri.
Mereka berempat melihat sebuah kota pasca perang. Banyak bangunan hancur dan pemakaman baru yang sangat luas. Tidak ramai seperti biasa. Proses pemulihan yang membutuhkan beberapa bulan. Benar-benar tidak sepadan dengan apa yang Kekaisaran Barat cari. Terdapat rasa bersalah dari hati Anne yang paling dalam. Tanpa sadar Ia dilindungi oleh mereka bertiga dengan membantunya mengenakan tudung.
"TIdak seperti dirimu saja." Ujar Manda sambil menutupi rambut merah keturunan Hawthrone milik Anne dengan sihir penyamaran yang juga ia gunakan untuk menyamarkan sepasang telinga runcing yang menjadi ciri khas peri kegelapan.
Nanda Hammer, kagum karena melihat akulturasi yang luar biasa antara manusia dan kurcaci dalam bidang arsitektur, adat, budaya, dan militer. Klan Blackforge adalah kelompok manusia barbar pertama yang ikut serta dalam perang suci dan membangun peradaban Forge District. Istana raksasa dengan arsitektur Gothic serta bentuk yang mirip aula pertemuan para pejuang membuat nyali mereka ciut secara tiba-tiba.
"Apa yang kalian lakukan ? Kita akan masuk." ujar Hart tersenyum lebar. Tanpa basa basi Ia membuka pintu masuk besi raksasa yang dijaga oleh dua kurcaci paladin. Setelah pintu terbuka lebar mereka segera masuk dan merasakan aura mengintimidasi memenuhi seluruh tubuh. Ditambah lagi saat Manda selesai melangkah, pintu masuk tertutup sangat cepat dan kencang. Membuat Anne dan Nanda sedikit tersentak.
"Gelap sekali aku tidak bisa melihat apapun." ujar Anne yang berusaha merapal sihir api sederhana.