Atmosfir hutan yang mengerikan, Hellheim Forest terkenal dengan gunung berapi yang mengelilinginya. Semenjak Hall of Magic didirikan di pusat Ibu Kota Kekaisaran Timur, hutan ini mulai ditinggalkan oleh para praktisi sihir sehingga terbengkalai hingga 500 tahun lamanya. Jika dilihat dari lapisan sihir dimensi di hutan ini maka dapat dikatakan hutan ini sudah ditinggalkan selama 1.500 tahun. Banyaknya makhluk aneh dan tempat-tempat yang misterius membuat hutan ini cocok digunakan untuk keperluan ekspedisi. Bahkan sampai sekarang, hutan ini hanya dieksplorasi hanya sekitar dua puluh persen dari keseluruhan.
Tepat di sisi timur hutan itu, terdengar suara gemuruh yang dahsyat disertai kepulan asap dari tanah terbang ke langit. Terlihat ratusan monster jenis goblin tingkat bawah hingga menengah mengejar Anne Howthrone. Dua minggu (waktu Helheim Forest) sejak saat itu, Hart dan Anne memutuskan untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam dua bulan. Saat mereka ingin mencari gua untuk menetap, mereka menemukan sebuah sarang goblin. Goblin adalah makhluk yang paling cocok untuk dijadikan mangsa bagi pemula sehingga mereka memutuskan untuk membersihkan sarang tersebut. Kembali ke saat ini, Anne yang berperan sebagai umpan sedang menggiring kawanan goblin itu menuju belantara. Sementara Hart mempersiapkan jebakan di titik yang telah ditentukan.
"Selalu saja begini, pergi menuju belantara membutuhkan waktu beberapa jam, Sebaiknya aku kurangi dulu jumlahnya." Ujar Anne.
Anne mengeluarkan sebuah katana dari sarung di pinggang kirinya. Katana yang memancarkan aura kegelapan dengan bilah yang sangat tajam, Terdapat lambang iblis serigala menggunakan penutup mata di ujung gagangnya dan ukiran bertuliskan skoll. Anne menghentikan langkahnya berlari menuju kerumunan tersebut. Dengan kelincahan yang mengalami peningkatan karena gelang yang ia gunakan, satu-persatu goblin kehilangan kepalanya. Anne memanfaatkan pohon-pohon di sekitarnya sebagai momentum nenyerang. Melompat menuju batang pohon dan meluncur dengan pedang untuk menebas beberapa goblin kemudian melompat menuju pohon lainnya dan meluncur lagi, begitu seterusnya. Sebagian goblin tingkat rendah berhasil dihabisi. Namun satu demi satu pohon ditumbangkan oleh goblin pemanah tingkat menengah sehingga membuat Anne melanjutkan pergerakannya menuju belantara. Pasukan goblin itu mulai menembakkan panah padanya. Anne memutuskan berlari melalui pohon-pohon di sekitarnya, tidak ada jaminan bertahan jika terus menapak tanah.
Ratusan panah ditembakkan, Anne melontarkan tubuhnya dengan lenting menuju pohon lainnya. Dengan lihai Anne menghindari satu-persatu anak panah yang mendarat. Saat para goblin itu hendak mengeluarkan anak panah baru, ia memanfaatkan momentum ini untuk menghabisi mereka. Anne menyarungkan katana miliknya dan mengeluarkan busur dari belakang punggungnya.
"Setiap makhluk yang disayangi memiliki hasrat untuk membenci, melangkah melalui kebajikan wahai panahku, menuntun mereka yang angkara menuju penghakiman wahai busurku, anak panah pemurnian bagi kebencian, Fury Judgement !"
Anne merapal sebuah mantra kemudian menembakkan sebuah anak panah ke arah langit. Tidak lama kemudian muncul lingkaran sihir menutupi langit-langit hutan tersebut, Lingkaran itu membawa hujan anak panah dahsyat yang menghujam sebagian tentara goblin, kerusakan paling besar adalah tim pemanah. Melihat kesempatan emas ini, Anne segera berlari menuju titik yang telah ditentukan.
Sementara itu disisi tengah belantara.
Hart melihat terdapat lingkaran sihir yang besar di atas langit. Ia menyadari posisi Anne sudah dekat dengan jebakan yang ia persiapkan. Bagian tengah belantara terpotong oleh aliran sungai dengan kedalaman yang cukup tinggi. Anne merapal sepasang mantra sihir di antara pepohonan sebelum sungai tersebut. Mantra ini memanipulasi penglihatan makhluk hidup yang melewatinya. Pasukan goblin yang melihat sebuah sungai sebagai tanah setapak terus berlari mengejar. Konsentrasi mereka terfokus dengan Anne dan tanpa sadar mereka berada di arus sungai yang sangat deras dan memperlambat pergerakannya. Hart yang berada di atas sebuah ranting pohon mengeluarkan Baldur dari sarung belatinya.
"Ambisius sekali wanita itu, Dilihat dari manapun ia memang sudah kuat."
"Hei ! Kupanah kau jika terus berebah seperti itu, Sekarang giliranmu !"
Hart mulai mengambil nafas kemudian melompat menuju gerombolan goblin itu. Dari udara ia mengangkat belatinya dan berteriak.
"Waktunya makan, Baldur !"
Tepat setelah Hart berteriak, belati itu mengeluarkan aura yang mengerikan, gagangnya menyala dan mengeluarkan sebuah bayangan yang merambat di sekitar tangannya membentuk sarung tangan. Ia mendarat di atas salah satu kepala goblin gerombolan itu. Dengan sekuat tenaga Hart menghempaskan belatinya. seketika beberapa kepala goblin terputus di hadapannya. Melihat pergerakan mereka yang lambat karena melawan derasnya arus, ia melompati kepala mereka kesana-kemari dan menebas satu persatu kepalanya. Setiap tebasan kuat yang Hart ayunkan dapat membunuh 20-30 goblin sekaligus. Anne yang melihatnya merasa bahwa bukan para goblin yang lambat tetapi kecepatan Hart terus meningkat seiring goblin yang ia bunuh. Ia melihat raut wajah Hart yang menyeringai kegirangan saat membantai mereka. Seiring lompatan yang dilakukan Hart bertambah maka semakin banyak kepala goblin yang terputus jatuh ke tanah dan senyumnya yang semakin lebar. Semenjak pertarungan pertama, Anne menyadari ikatan yang sangat kuat antara Hart dan Baldur.
"Aku harus terbiasa dengan raut wajahnya yang berbeda ketika bertarung dan berdagang" Katanya dalam hati.
Tanpa disadari aliran sungai itu telah berubah menjadi merah pekat. Hart berdiri di tengah tumpukan mayat dengan Baldur yang bayangannya mulai merambat ke leher sisi kananya. Dengan reflek yang tinggi, ia segera menyarungkan belati kegelapan itu dan tubuhnya mulai kembali ke keadaan semula. Ia menghela nafas dan merapikan diri. Anne menghampiri Hart kemudian mulai menyerap ratusan mayat itu kedalam gelangnya, hanya dengan mengulurkan tangannya dan berkata "murnikan". Bukan hanya jasadnya yang terserap namun seluruh pengalaman dan ilmu dari makhluk itu akan terekam dalam diri Anne untuk memperkuat dirinya.
"Kau yakin tidak memberikan mayat-mayat ini untuk Baldur ?" tanya Anne.
"Kalau hanya goblin, cukup dengan darah saja. Lagipula, makhluk ini menghasilkan barang-barang yang lumayan." jawab Hart
Dua jam mereka habiskan untuk menyerap mayat para goblin sepanjang jalan belantara hingga gua tempat mereka bersarang. Mereka pun memasuki gua tersebut, terdapat banyak lubang berisikan perhiasan, senjata, dan kulit binatang. Dengan kegirangan Hart mulai mengambil satu persatu barang peninggalan para goblin itu. Tanpa sadar, malam pun tiba.
"Sial ! Tanpa sadar aku menghabiskan waktu lama untuk mengumpulkan harta ini, tiba-tiba perutku keroncongan." gumam Hart.
"Dasar maniak harta, sini berhubung perasaanku dalam keadaan baik, Saat kau sibuk mengumpulkan harta di tas mu, aku telah mengumpulkan empat ekor kanin (bahasa nordik untuk kelinci), Sekarang mari kita buat api unggun."
Anne mengumpulkan kayu bakar kemudian merapal sihir api dasar kepada tumpukan kayu tersebut. Kemudian ia mengeluarkan peralatan memasak dari portal yang dibentuk oleh gelang magisnya. Dengan lihai ia menguliti buruannya dan merebusnya ke dalam kuali dengan bumbu bumbu yang hanya diketahui olehnya. Hart menyimak dengan penuh keseriusan.
"Bisakah kau hentikan tatapanmu itu, membuat orang gugup !"
"Memangnya kenapa ? Apakah salah jika kagum melihat seorang perempuan yang membuat makanan untukku ?"
"K..ka..kaa..kagum ?"
"Tentu saja, keanggunanmu tidak hilang walaupun berurusan dengan darah dan daging buruanmu, apalagi kau seorang putri dimana dilayani merupakan sebuah kebiasaan, Mengesankan."
Anne yang terus dihujani pujian sedikit tersenyum dan gugup. Disisi lain, kuah kaldu yang mulai berbuih dan potongan daging yang mulai berubah warna menandakan sup telah matang. Mereka pun mulai menyantap daging kanin rebus itu dengan lahap.
"Ngomong-ngomong Hart, kau tidak mau mengetahui berapa banyak yang kita dapatkan hari ini" Anne tiba-tiba bertanya dengan mangkuknya yang telah kosong.
"Dia sangat cepat !" gumam Hart.
"Apa kau mengatakan sesuatu ?"