Malam telah tiba. Aiden, Zara, dan Kai duduk melingkar di ruang tamu Aiden, masih terpana dengan kejadian siang tadi. Nova, dalam wujud robot kecilnya, melayang di tengah-tengah mereka.
"Seperti yang sudah kukatakan, kalian sekarang memiliki kekuatan super. Namun, kekuatan ini tidak sempurna," kata Nova.
"Semakin sering kalian bertarung, semakin besar kemungkinan kekuatan kalian tercemar," kata Nova.
"Tercemar? Maksudmu bagaimana?" kata Aiden dengan bingung.
"Setiap pertarungan meninggalkan jejak. Emosi negatif seperti amarah, ketakutan, dan kesedihan bisa merusak inti kekuatan kalian," kata Nova.
"Jika kekuatan kalian tercemar terlalu parah, kalian bisa kehilangan kendali, atau bahkan bisa menjadi jahat," kata Nova.
"Tapi ada cara untuk mencegahnya, kan?" tanya Kai.
"Benar. Kalian membutuhkan chip riset. Chip ini bisa memurnikan kekuatan kalian setelah setiap pertarungan," kata Nova.
"Setiap musuh yang kalian kalahkan akan memiliki chip riset. Kalian harus mengambilnya untuk menjaga kestabilan kekuatan kalian," kata Nova.
Suasana di ruangan menjadi tegang. Mereka menyadari bahwa kekuatan super yang mereka miliki membawa tanggung jawab yang besar.
Keesokannya, suara ledakan keras mengguncang rumah Aiden di pusat kota.
Aiden, Zara, dan Kai segera berangkat ke pusat kota.
Setelah mereka tiba di pusat kota dan melihat kekacauan yang terjadi.