Nova Nebula: the doom impact (final series) novel edison

Pikri YAnor
Chapter #2

Pengkhianatan di Balik Kalung

Di dalam rumah Ray (yang berganti posisi dengan Aiden), suasana hening setelah pertempuran melawan robot-robot bersenjatakan tembakan. Di ruang tamu, mereka berempat duduk berkumpul. Nova, robot televisi kecil yang mereka temukan, memancarkan cahaya lembut. Di layarnya, diagram energi yang kompleks muncul, memvisualisasikan penjelasannya tentang kekuatan mereka. Nova menjelaskan bagaimana kekuatan itu berasal dari Robot Galaksi, namun juga rentan terhadap kondisi emosi penggunanya. Nova juga menjelaskan tentang Chip Reset yang bisa memurnikan energi yang tercemar, yang bisa didapatkan dari musuh.

"Kekuatan kalian terhubung dengan emosi," Nova memulai, suaranya tenang dan informatif. "Terutama emosi negatif. Rasa sakit, kehilangan, dan kemarahan bisa mencemari kekuatan, mengubahnya menjadi sesuatu yang gelap dan destruktif."

Keesokan harinya, suara ledakan keras mengguncang kota. Mereka bergegas ke pusat kota, tempat di mana mereka bertemu dengan 'Lusilu', seorang antagonis yang kehilangan seluruh timnya. Lusilu terlihat putus asa dan marah, menyalahkan dunia atas penderitaannya. Matanya berkilat marah, dipenuhi keputusasaan.

"Mereka semua... hilang," desis Lusilu. "Dunia ini mengambil segalanya dariku."

Aiden menatap Lusilu dengan tatapan dingin, seolah-olah ia bisa memahami rasa sakitnya. Namun, di matanya juga terlihat kilatan sadis, sebuah kilatan yang tidak pernah ada di mata Aiden yang lama. Pertempuran sengit pun terjadi. Aiden tidak menunjukkan belas kasihan, ia menyerang dengan brutal, seolah-olah ia sedang menikmati setiap detik pertempuran. Lusilu, yang dulunya adalah pahlawan, jatuh di hadapan mereka. Aiden dan teman-temannya mengambil Chip Reset dari gelang Lusilu. Namun, kali ini, Aiden yang mengambilnya, dan ia melakukannya dengan senyum dingin.

Setelah itu, mereka berhasil menyelamatkan 'Dokter Likton', seorang ilmuwan yang disekap di pesawat antariksa Lusilu. Mereka berempat—Aiden, Zara, Ray (yang berganti posisi dengan Aiden), dan Kai—berangkat menuju 'Akademi Galaksi'. Di dalam pesawat, Dokter Likton menjelaskan lebih lanjut tentang kekuatan mereka.

"Kekuatan kalian terhubung dengan emosi, termasuk emosi negatif," jelas Dokter Likton. "Rasa sakit, kehilangan, dan kemarahan—emosi negatif itu bisa mencemari kekuatan, mengubahnya menjadi sesuatu yang gelap dan destruktif."

Aiden mendengarkan dengan seksama, seolah-olah ia sedang menyerap setiap kata yang diucapkan Dokter Likton. Ia tampak tertarik dengan konsep kekuatan yang mengeruh, seolah-olah ia sedang mempelajari cara kerja sebuah mesin yang rusak.

Lihat selengkapnya