Ethan, Zara, Ray, dan Kai mendapati diri mereka di alam yang abstrak dan sureal. Segalanya terasa aneh. Langit tidak memiliki warna dan daratan terasa seperti ilusi. "Kita di mana ini?" tanya Zara, suaranya dipenuhi kebingungan. "Aku juga tidak tahu, sepertinya kita berada di balik 'loop'," jawab Ethan, sama bingungnya.
Mereka mulai menjelajahi tempat itu, dari lorong tak berujung hingga hotel yang telah lama ditinggalkan. Lorong-lorong ini terasa seperti jebakan mental, dan mereka harus mencari apa yang berbeda di setiap lorong untuk maju. Di hotel yang sepi dan berdebu, mereka harus mencari tahu siapa impostor di antara mereka.
Ethan mencoba membuat lelucon untuk menguji mereka, mengeluarkan suara-suara aneh, "ouiaoouiiiai," berputar tiga kali. Di putaran ketiga, suaranya tambah keras, dan reaksi Kai sangatlah marah, "Raw, raw, raw, raw!" Ethan merasa menyesal, "Mrawau," tetapi Kai terus menggeram, "Raw, raw, raw, raw, raaaw, raw, raw, raw." Ethan kembali menyesal, "Mrawau, mrawau." Namun, di tengah ketegangan itu, Zara tertawa, sebuah tawa yang memecah keheningan.
Ternyata, Ray-lah yang impostor. Ia tidak menunjukkan emosi apa pun saat Ethan dan Kai membuat lelucon. Mereka pun mengalahkan impostor Ray, dan akhirnya mereka terbebas dari hotel tersebut. Mereka kemudian bertemu dengan Ray yang asli di luar hotel itu, yang juga kebingungan dan tidak tahu bagaimana ia bisa ada di sana. "Heh, kamu Ray yang asli," kata Zara, terheran. "Iya, iyalah, tapi kenapa aku bisa di sini, ya? Aku bingung," jawab Ray.
Mereka lalu tiba di sebuah tempat yang sangat aneh. Di sekeliling mereka, terdapat karakter-karakter yang seperti patung yang berlipat ganda tanpa warna. Patung-patung ini adalah versi berbeda dari diri mereka sendiri dan Aiden. Mereka bingung dan ketakutan dengan apa yang mereka lihat. Dengan langit hitam dan lautan tenang berwarna merah, mereka semua mencoba berlari, tetapi yang ada hanyalah di tempat mereka berada. Mereka tidak bisa ke mana-mana.