Ethan, Zara, Ray, dan Kai memulai perjalanan mereka menuju tempat Aiden berada menggunakan pesawat antariksa. Namun, di tengah perjalanan, sebuah alarm berbunyi keras. Bahan bakar pesawat mereka habis, dan mereka terpaksa mendarat di planet misterius yang tidak terdaftar di peta galaksi.
Planet ini sangat aneh. Saat mereka keluar dari pesawat, mereka disambut oleh pemandangan yang kacau. Jalanan dipenuhi orang-orang yang berteriak-teriak, tertawa, dan menangis. Semua penduduknya memiliki wajah yang mirip dengan 'Adik Aref', sementara ratu planet tersebut memiliki wajah yang persis seperti 'Ibu Aref'.
Atmosfer planet dipenuhi dengan hiruk pikuk perjudian. Para penduduknya terlihat sangat asyik bermain judi, dari meja kartu, dadu, hingga mesin slot yang berteknologi tinggi. Sementara itu, sang ratu hidup dalam kemewahan hasil korupsi dan dikelilingi oleh banyak selir. Ia tertawa dengan sombong, seolah-olah dunia adalah miliknya.
Ethan dan teman-temannya menyaksikan pemandangan yang menyedihkan ini. Mereka melihat bagaimana perjudian telah merusak kehidupan penduduk planet tersebut, menciptakan kemiskinan, utang, dan kekerasan.
Di sudut jalan, mereka melihat sebuah keluarga yang sedang bertengkar. Seorang ayah sedang memohon pada istrinya. "Aku harus menang, harus optimis untuk memenangkan permainan ini," katanya.
"Tolong jangan," jawab sang istri, putus asa. "Cara menang untuk berjudi adalah berhenti berjudi."