Nova Nebula: the doom impact (final series) novel edison

Pikri YAnor
Chapter #13

Penebusan Sang Pencipta

Dunia simulasi yang diciptakan 'Aref' dan tempat ia terjebak di dalamnya kini hancur. Semua yang ada di dalamnya, seperti bintang-bintang, planet-planet, dan yang lainnya perlahan lenyap tak berbekas dengan 'glitch' di mana-mana. Kehampaan putih mulai mengambil alih, mengikis jejak keberadaan dunia itu.

Aref muncul dari virus yang tersisa. Partikel-partikel energi korup perlahan menyatu kembali menjadi tubuh asalnya. Ia menyaksikan dunia yang telah ia ciptakan hancur di hadapannya sendiri. Aref, merasa hancur. Ia terduduk, menangis, dan menyesali semua yang telah terjadi.

"Mengapa aku harus seperti ini?" isak Aref, memegang kain celana di pahanya. "Mengapa aku membunuh seseorang? Mengapa aku harus menciptakan 'loop', dunia simulasi, dan animasi yang gelap ini?" lanjut Aref, suaranya parau.

"Aku telah gagal, aku merasa tak ada yang menyayangiku," katanya. "Bahkan ibuku selalu menyuruhku untuk membiayai pelakor-pelakornya, dan ditambah juga adikku pun tidak bisa lepas dari judi 'online'-nya dan harus membiayai mereka, menambah beban aku saat ini." Aref merasa hidupnya tak berarti lagi.

Sebuah 'flashback' terjadi, di-mana ia bermimpi menjadi seorang animator terkenal di-Indonesia. Ia melihat televisi yang menampilkan kartun animasi anak-anak, Ia melihat bersama ayah-nya. "Lihat ayah, keren banget melihat mereka menggunakan kekuatannya." Aref dengan penuh kagum. "Nanti aku akan membuat, animasi lebih keren dari pada ini" lanjut Aref. "Iya. Aku nantikan yah."

Lalu ia bertemu dengan 'Khaizan' di SD, dan menjadi sahabatnya, ia mempelajari anatomi tubuh dan teori tentang animasi.

Tetapi kemudian Khaizan memiliki nasib yang lebih berat daripada Aref, ia disiksa oleh bapak-nya, yang sebagai pencandu alkohol berat, ia disakiti secara secara fisik memaksa supaya ia menjadi kuat, sampai Aref melihat lengan ia dipenuhi oleh bekas luka akibat sayatan pecahan botol kaca oleh ayahnya, dan disakiti secara psikologis oleh ibunya yang memaksa ia menjadi nomor satu di sekolah-nya, ditambah Khaizan sering melihat orang tua-nya bertengkar.

Lihat selengkapnya