Suasana hening menyelimuti ruang tamu rumah Aiden. Setelah pertempuran singkat namun intens melawan robot-robot misterius, kelelahan dan kebingungan masih terasa. Nova, robot televisi kecil itu, memecah keheningan dengan penjelasan yang lebih detail.
"Kekuatan yang kalian peroleh terhubung dengan jaringan energi yang kompleks," Nova memulai, layarnya menampilkan diagram rumit. "Energi ini, yang berasal dari Robot Galaksi, sangat kuat, namun juga sensitif terhadap kondisi jiwa penggunanya."
"Maksudmu, kalau kami sedih atau marah, kekuatan kami bisa berubah?" tanya Kai, menyentuh lengannya yang masih terasa pegal.
"Lebih dari sekadar emosi sesaat," jawab Nova. "Trauma, kehilangan, beban mental yang berat… semua itu bisa mencemari energi kekuatan ini. Semakin sering kalian bertarung, semakin besar risikonya. Bayangkan seperti air jernih yang tercampur lumpur. Awalnya hanya sedikit, tapi lama-kelamaan air itu menjadi keruh dan tidak bisa digunakan lagi."
Zara menatap tangannya, mencoba merasakan kembali kekuatan yang tadi ia gunakan. Perasaan aneh bercampur dengan kekhawatiran menyelimuti hatinya. Ia teringat mimpi-mimpinya yang aneh, dan perasaan *deja vu* yang semakin kuat.
"Lalu, apa yang bisa kami lakukan?" tanya Aiden, merasa bertanggung jawab atas teman-temannya.
"Ada yang disebut Chip Riset," jawab Nova, layarnya beralih menampilkan gambar sebuah chip kecil berkilauan. "Chip ini berisi kode pemulihan yang bisa memurnikan kembali energi kekuatan yang tercemar. Kalian bisa mendapatkannya dari musuh yang kekuatannya sudah terkorupsi."
Keesokannya, suara ledakan keras mengguncang rumah Aiden. Mereka bergegas keluar dan mereka pergi pusat kota dimana ledakan itu berada.