Nova Nebula: the time loop (series 2) novel edison

Pikri YAnor
Chapter #4

Panggilan Nibiru

Setelah penjelasan dari Dokter Likton saat perjalanan kesini, Aiden, Zara, Kai, dan Ray menyadari tanggung jawab besar di pundak mereka. Mereka bukan lagi remaja biasa, melainkan calon pahlawan yang nasib galaksi ada di tangan mereka. Mereka harus membuktikan diri layak menjadi bagian dari Akademi Pelindung Galaksi.

Dokter Likton berdiri di depan mereka, wajahnya serius namun matanya menunjukkan kebanggaan. "Kalian telah mengetahui dasar-dasarnya. Sekarang saatnya menguji kemampuan kalian dalam ujian masuk," katanya. Ia tidak menunggu jawaban, seolah ujian sudah dimulai. "Ujian ini tidak hanya mengukur kekuatan fisik, tetapi juga mental, strategi, dan yang terpenting, kerja sama tim."

Sebelum mereka sempat bertanya, Dokter Likton mengangkat tangannya. Dengan kekuatan teleportasi dan telekinesis, sebuah cahaya keperakan menyelimuti mereka. Dalam sekejap, pemandangan berubah total. Mereka berada di sebuah arena latihan yang luas, tak berbatas. Pemandangan di sekitar mereka terus berubah, dari padang pasir membara, hutan lebat, hingga medan perang futuristik. Sebuah suara tenang, yang mereka kenali sebagai suara Dokter Likton, terdengar. "Ujian ini terdiri dari tiga tahap: Ujian Fisik, Ujian Mental, dan Ujian Tim."

Tahap Pertama: Ujian Fisik

"Ujian Fisik dimulai. Persiapkan diri Anda." Medan latihan langsung berubah menjadi padang pasir yang luas. Udara panas menampar wajah mereka, dan angin kencang menerbangkan pasir. "Kalian harus menempuh jarak 500 kilometer. Waktu kalian terbatas."

Aiden, Zara, Kai, dan Ray saling berpandangan. Mereka mengangguk dan mulai berlari. Aiden memanipulasi atom-atom pasir untuk membuat jalur kokoh, membuat langkahnya lebih ringan. Zara mengaktifkan kekuatannya, membuat waktu terasa melambat, seolah berlari dalam dunia yang membeku. Kai menggunakan manipulasinya untuk mengurangi gaya gravitasi, membuat lari mereka terasa seperti melayang. Ray, dengan kekuatannya, memanipulasi medan elektromagnetik untuk menciptakan peta mental, menuntun mereka menemukan oasis. Mereka menghadapi badai pasir, tebing curam, dan makhluk gurun, namun berkat kerja sama, mereka berhasil tiba di garis finis dengan bangga.

Tahap Kedua: Ujian Mental

Setelah ujian fisik yang melelahkan, medan latihan berubah menjadi ruangan gelap yang sunyi. "Ujian Mental dimulai. Hadapi ketakutan terbesar kalian."

Lihat selengkapnya