Nova Nebula: the time loop (series 2) novel edison

Pikri YAnor
Chapter #7

Lembah Kehilangan

Setelah memutuskan untuk bolos, Aiden dan Kai menjelajahi pulau terapung tempat Akademi Pelindung Galaksi berada. Mereka berjalan menyusuri kota yang menyatu dengan alam, melewati arsitektur yang futuristik namun menyatu dengan kehijauan hutan yang lebat. Mereka melintasi jembatan di atas air terjun yang indah, dan mendaki bukit-bukit yang curam, melarikan diri dari tekanan yang menguasai mereka di dalam Akademi. Namun, suasana hati Kai tampak agak gelisah, senyumnya tidak sepenuhnya mencapai matanya.

Mereka akhirnya tiba di tepi sebuah lembah yang curam. Di dasarnya, terlihat aliran lava yang menyala-nyala, memancarkan panas yang bisa dirasakan bahkan dari jauh. Pemandangan itu menakutkan sekaligus memukau, sebuah keindahan yang berbahaya.

Kai tiba-tiba berhenti dan menatap Aiden dengan tatapan kosong tapi dengan senyuman kecil. "Aiden," katanya dengan suara pelan, "menurutmu, apa arti semua ini?"

Aiden mengerutkan kening. "Maksudmu?"

"Semua ini," kata Kai sambil menunjuk ke lembah di bawah mereka. "Kekuatan ini, Akademi ini, semua pertempuran ini… apa gunanya?"

Aiden terdiam. Ia mengerti apa yang dirasakan Kai. Setelah kejadian dengan Ethan dan penjelasan Nova tentang konsekuensi kekuatan mereka, keraguan dan ketakutan mulai menghantuinya. Mengapa mereka yang harus menjadi pahlawan dan diajarkan di akademi ini, jika semuanya akan berakhir dengan sama terkecuali satu orang pahlawan. Apakah semua pengorbanan ini sepadan?

"Kita hanyalah alat," lanjut Kai dengan suara yang semakin bergetar. "Alat bagi Akademi ini. Kekuatan kita… cepat atau lambat pasti akan tercemar. Dan kita sendiri yang akan mati, karena hanya ada satu yang selamat kan?. Apakah itu manusiawi?"

Aiden mencoba menenangkan Kai. "Kai, jangan bicara seperti itu," katanya, suaranya dipenuhi kecemasan. "Kita tidak sendirian. Kita saling memiliki."

Namun, Kai menggelengkan kepalanya. "Tidak, Aiden," katanya. "Kau tidak mengerti. Lebih baik mengakhirinya sekarang. Lebih baik lenyap daripada menjadi monster atau menyaksikan teman-teman kita mati satu-persatu."

Lihat selengkapnya