Nova Nebula: the time loop (series 2) novel edison

Pikri YAnor
Chapter #8

Planet Tercemar

Setelah kehilangan Kai, suasana di Akademi terasa lebih suram. Kesedihan dan penyesalan menyelimuti setiap sudut. Aiden masih dihantui rasa bersalah yang mendalam; setiap kali ia memejamkan mata, ia teringat senyum terakhir Kai di tepi jurang, sebuah kenangan yang menusuk hati. Sementara itu, Zara dan Ray mencoba untuk tetap tegar, tetapi kehilangan seorang sahabat tetap meninggalkan luka yang mendalam. Mereka bertiga merasa bahwa ada beban yang kini harus mereka pikul, beban untuk tidak mengecewakan Kai. Namun, tugas sebagai Pelindung Galaksi tetap harus dijalankan, demi orang lain yang juga menderita.

Suatu hari, Aiden, Ray, dan Zara ditugaskan untuk berpatroli berkeliling galaksi dengan pesawat antariksa mereka. Mereka menjelajahi bintang-bintang yang jauh dan bertemu dengan berbagai ras alien. Mereka melihat keajaiban alam semesta, namun juga menyaksikan kehancuran yang disebabkan oleh kejahatan.

Di tengah patroli, mereka mendapatkan informasi dari seorang siswa bernama 'Zin' di panggilan hologram, yang berasal dari planet Lukas. Zin menjelaskan kondisi planetnya yang memprihatinkan, suaranya dipenuhi dengan keputusasaan.

"Planet Lukas dulunya adalah planet yang indah dan makmur," kata Zin, matanya berkaca-kaca. "Namun, karena keserakahan para pemimpin dan eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, planet kami menjadi tercemar dan hancur."

Zin menjelaskan bahwa planetnya dilanda krisis ekologi yang parah. Polusi udara dan air merajalela, udara yang dulunya bersih kini terasa berat dan menyesakkan. Hutan-hutan gundul, dan sumber daya alam menipis, membuat banyak penduduk kelaparan dan menderita. Selain itu, korupsi merajalela di kalangan para pemimpin, memperburuk kondisi planet tersebut.

"Ada juga diskriminasi ras yang sangat kuat di planet kami," lanjut Zin. "Beberapa kelompok etnis ditindas dan diperlakukan tidak adil. Meskipun beberapa masalah telah diatasi, masih ada lima pemimpin korup yang berkuasa dan terus menindas rakyat."

Lihat selengkapnya