Nova Nebula: the time loop (series 2) novel edison

Pikri YAnor
Chapter #11

Keruhnya Sang Elektro

Guru Lumari pun menenangkan Ray untuk menstabilkan kekuatannya. Namun, upayanya tersebut itu hanyalah sia-sia. Ray terus saja diam, dengan tatapan kosong, matanya memancarkan kehampaan yang mengerikan. Ia tak bisa mengendalikan dirinya sendiri lagi dan terus menyembunyikan rasa sakit yang ia miliki. Aura energi gelap yang melingkupinya semakin pekat. Kekuatannya yaitu manipulasi elektro/listrik meledak menciptakan sebuah gelombang energi yang sangat kuat, membuat mereka harus mundur beberapa meter dari mereka.

"Energinya telah lepas kendali, kita harus lebih berhati-hati dari serangan-serangan-nya," kata Guru Lumari dengan isyarat untuk berlindung darinya

Ternyata, Ray mengalami tekanan yang sangat besar terkait dengan posisinya di Akademi. Ia merasa terbebani dengan ekspektasi untuk menjadi penerus Orion sebagai kepala Akademi. Harapan besar ini adalah beban yang tidak ia inginkan. Ray tidak menginginkan posisi itu, tetapi Orion terus memaksanya, mengabaikan keinginannya.

Selain itu, Ray juga memiliki masalah dengan kakaknya, 'Ratizan'. Ratizan sangat ambisius dan menginginkan posisi kepala Akademi. Ia merasa ia lebih pantas, dan kecemburuannya terhadap Ray terus membesar. Tekanan dari ekspektasi Orion dan keirian kakaknya, ditambah dengan rahasia gelap yang disembunyikan Akademi, membuat Ray stres dan kehilangan kendali atas kekuatannya.

Rahasia gelap ini belum diungkapkan secara detail, tetapi cukup untuk membuat Ray merasa tertekan dan marah. Rasa frustrasi dan putus asa itu menumpuk di dalam dirinya, mencemari kekuatannya hingga menjadi hitam legam.

Lihat selengkapnya