Drew looks at me, I fake a smile so he won't see
That I want and I'm needing everything that we should be
Aku memetik senar gitar dan lagi-lagi menyanyikan lagu yang beberapa hari ini kudengarkan berulang-ulang tanpa henti. Aku menunggu-nunggu pesan dari kak Nova, tapi saat seminarnya kemarin adalah terakhir kami berjumpa dan berinteraksi.
Aku tidak pula mengirim pesan lebih dahulu karena berharap ia akan mengatakan sesuatu atas pemberianku. Bukan ucapan terima kasih yang begitu aku harapkan. Aku ingin tahu bagaimana perasaannya. Apakah brownies buatanku sesuai seleranya dan ia habiskan dengan lahap. Apakah aroma lilin yang kupilih menenangkannya dan memberi suasana kos yang nyaman, karena ia lebih suka berdiam diri di kos jadi kupikir menyalakan lilin beraroma akan memberikan suasana baru. Apakah catatan kecil yang aku selipkan sudah ia baca dan apa yang kemudian ia pikirkan. Apakah ia setuju bahwa hidup akan selalu menemui keseimbangan bahkan ketika kita merasa hidup sudah sangat sempurna lalu datang sesuatu atau seseorang yang menjadi hal baru.
Drew talks to me, I laugh 'cause it's just so funny
But I can't even see anyone when he's with me
Sehari berlalu. Mungkin kak Nova hendak memikirkan dulu akan menyampaikan apa padaku. Mungkin saja kak Nova menghabiskan brownies dengan lahap dan segera beristirahat penuh sebelum melanjutkan pekerjaan tesisnya. Mungkin kemudian ia lupa untuk mengatakan sesuatu padaku.
He's the reason for the teardrops on my guitar