Novel Ini Untuk Naina

Aroe Ama
Chapter #1

OSPEK 2010

"Lari." begitu suara teriakan kakak senior yang terdengar di megaphone saat meneriaki mahasiswa baru yang terlambat. Sekelompok mahasiswa baru berlari ketakutan, suara bising tak beraturan berasal dari kaleng berisikan kelereng yang diikat di pinggang mereka.

Dari belakang kami terdengar bunyi ember yang dipukul, berirama, perlahan mendekat. Bunyi itu berasal dari beberapa ember yang sedang dipukul oleh sekelompok mahasiswa ospek dari fakultas lain yang berjalan melewati kami. Aku dan teman-teman mahasiswa baru fakultas ekonomi sedang berbaris rapi untuk mendengarkan arahan dari kakak senior. Hari ini adalah hari pertama kami menjalani yang namanya ospek. Semua wajah teman-teman mahasiswa baruku terlihat tegang dan sedikit ketakutan. Sejak masih duduk di bangku sekolah, salah satu yang aku benci ketika lanjut ke perguruan tinggi adalah ospek. Aku belum tahu akan bisa melewati ospek ini sampai selesai, atau akan membantah kakak senior di pertengahan ospek.

Kami yang sedang berbaris kemudian dituntun oleh beberapa kakak senior menuju ke sebuah ruangan yang berada di lantai dua sambil berjalan jongkok.

"CEPAT! Jadi mahasiswa jangan lemah." begitu teriakan salah seorang senior yang berdiri tepat di sampingku. Salah satu mahasiswi baru pingsan, entah karena tidak kuat berjalan jongkok menaiki tangga, atau karena kaget mendengar teriakan-teriakan senior yang sudah seperti ingin menelan kami mentah-mentah. Mahasiswi baru itu langsung digotong oleh kakak senior perempuan. Ah, kita seperti sedang berada dalam pendidikan militer, harusnya tradisi pengenalan kampus semacam ini sudah ditiadakan. Begitu gumamku dalam hati.

Sesampainya di dalam ruangan, kami diminta untuk duduk melantai di ruangan itu dengan satuan terpisah antara laki-laki dan perempuan. Aku duduk paling kiri di kelompok laki-laki, yang tentunya jarak antara aku dan kelompok perempuan hanya terpisahkan jarak yang berfungsi sebagai akses para kakak senior untuk mondar-mandir mengawasi. Wajah kami penuh coretan hasil lukisan dari kakak senior. Aku merasa kita seperti para pejuang yang sedang memperjuangkan kemerdekaan sebuah negara.

Lihat selengkapnya