Tahun 2025
Alert . . .
Alert . . .
Peringatan . .
Peringatan . . .
Alarm berbunyi di seluruh penjuru ruangan. Bunyi alarm tidak lagi bisa menyembunyikan niat number nine. Number nine telah tertangkap dan kini dirinya harus siap untuk menghadapi seluruh pasukan yang dulunya berada di bawah perintahnya.
Number nine berlari melewati koridor dan terpaksa harus melumpuhkan siapapun yang berusaha menghalaginya.
Satu orang.
Dua orang.
Tiga orang.
Dan semakin banyak orang yang harus dilumpuhkannya meski number nine tidak punya niat untuk membunuh mereka namun saat ini hanya satu tujuan dari number nine. Ruangan portal waktu. Number nine berlari di koridor membunuh semua orang yang menghalanginya hanya demi menuju ruangan itu.
Semakin dekat dengan ruangan portal waktu semakin banyak pasukan yang menghalangi number nine.
“ Berhenti . . “ perintah number nine.
Number nine berusaha menghentikan pasukan yang menghalanginya saat ini.
“ Aku tidak ingin membunuh kalian . . “kata number nine, “ biarkan aku lewat”
Beberapa orang di pasukan itu sedikit bergeming mendengar kalimat number nine namun sisanya tetap tidak bergeming dan mengacungkan senjata bersiap menembak ke arah number nine.
“ Kalian tahu betul siapa aku. . kalau kalian ingin melawanku kalian tahu dengar benar bahwa kalian tidak akan bisa mengalahkanku. . “ ancam number nine.
“ Kami tahu number nine. . kaulah pasukan terbaik. Tak ada yang tida mengenalmu . “ kata salah satu orang dalam pasukan.
“ Kami pasti mati jika sejak awal kamu berniat membunuh kami, tapi ini perintah. Kami harus menghentikanmu. “ kata salah satu orang dalam pasukan.
“ Jadi . . jika kalian tidak membiarkanku lewat . . maafkan aku . “ kata number nine.
Dengan terpaksa number nine mengeluarkan dua pistol berwarna silvernya yang terletak di ikat pinggangnya yang tertutup oleh jaket hitamnya. Dengan meneteskan air mata, number nine membunuh orang yang menghalanginya. Gerakan number nine sangatlah halus, satu orang mati.
Dua orang ambruk.
Empat orang sekaligus mati.
Pasukan yang berada di belakang melihat gerakan number nine mulai gemetar ketakutan. Mereka melihat pasukan terbaik menghabisi hampir seluruh pasukan hanya seorang diri. Ini pemandangan yang menakjubkan jika berada di pihak yang sama namun saat ini pasukan ini berdiri sebagai lawan dari number nine dan menjadi sebuah kesialan melihat keindahan number nine dalam membunuh sebelum kematian datang menjemput.
Dalam waktu tiga menit, number nine telah menyapu bersih pasukan yang menghalanginya.
“ Hanya tinggal sedikit lagi . . “ gumam number nine, “ hanya tinggal sedikit lagi . “
Number nine menekan sepatunya membuatnya berlari dengan kecepatan yang lebih lagi dan dalam waktu singkat tiba di ruangan portal waktu.
[ Pemindai Retina]
Number nine mendekatkan matanya yang kanan ke alat pemindai.
[ Konfirmasi. . subjek : number nine ]