DECEMBER, 2019
Pemandangan malam itu sungguh membekas di pikiran Seth. Pemandangan malam yang dipenuhi oleh padatnya jalanan bukan hal yang akan membekas di pikiran setiap orang dan sebaliknya banyak orang akan mengutuk pemandangan itu. Namun, malam itu sungguh berbeda.
Malam itu, Seth yang baru pulang dari latihan balapan motornya seharusnya pulang dengan menggunakan mobil bersama dengan tim balapnya. Akan tetapi, Seth merasa ingin sekali melepas penatnya dengan mengendarai motor miliknya. Motor ducati yang baru dibelinya setahun yang lalu jarang digunakannya namun entah mengapa hari ini sejak berangkat menuju latihan balap hatinya tidak tenang dan Seth pun memutuskan untuk membawa motor miliknya.
Firasat Seth sepertinya benar. Ketika memasuki jalanan di kota jalanan ramai membuat bergerak pun sangat sulit. Beruntung Seth memilih mengendarai motor miliknya dari pada pulang dengan mobil bersama dengan timnya. Dengan motor membuat Seth sedikit lebih mudah untuk menerobos padatnya jalanan.
Padatnya jalanan malam itu menimbulkan keramaian yang berasal dari klakson mobil – mobil yang pengemudinya merasa geram melihat kendaraan yang dikendarainya tak juga berjalan dari tempatnya. Motor Seth pun setelah beberapa kali menerobos harus terhenti karena padatnya kendaraan tak memberinya celah sedikit pun untuk lewat. Sebagai soerang pembalap Seth punya pendengaran yang cukup tajam. Dari arah belakang Seth, suara klakson terdengar saling sahut menyahut seakan berbunyi untuk memperingati sesuatu. Telinga Seth menangkap suara yang bukan berasal dari klason yang saling sahut menyahut itu.
“ Ada suara lain . . “
Suara itu semakin terdengar denga n jelas oleh telinga Seth, itu juga berarti suara itu semakin mendekat ke arah Seth. Semakin Seth mendengar suara itu bukanlah suara yang dihasilkan manusia melainkan suara sesuatu yang berputar dengan kecepatan tinggi. Seth menajmkan pendengarannya dan fokus mendengarkan suara lain itu.