NUMBER NINE

mahes.varaa
Chapter #4

TRACK 3

Satu tahun kemudian. . .

December 2020 

Seth memandangi ponselnya yang penuh dengan panggilan dan pesan. Puluhan panggilan dari manager dan krunya memenuhi layar ponselnya begitu pula dengan ratusan pesan dari manager, kru dan juga keluarganya membuat Seth merasa kesal. Seth yang merasa kesal mematikan ponselnya dan dengan motor kesayangannya melaju menuju luar kota. 

Setelah dua jam mengendarai motornya, Seth tiba di daerah pegunungan dengan jalan berkelok – kelok. Jalan ini seperti lintasan bagi Seth dan menyetir dengan kecepatan tinggi adalah salah satu dari penghilang penatnya. 

Seth mengendarai motornya melewati satu kelokan, dua kelokan, tiga kelokan dan beberapa kelokan tajam dan berapa kali harus berada di jalan lurus. Angin yang kencang, suara bising mesin yang terdengar membuat Seth merasa tenang saat mendengarnya. Pikiran Seth yang tadinya suntuk perlahan menghilang. Pikirannya berapa kali teralihkan menikmati angin kencang yang berhembus menerpa tubuhnya. Seth membuka kaca helmnya membuat angin juga menerpa wajahnya yang tampan. 

Sebuah tikungan tak disangka oleh Seth ketika sedang asyik menikmati angin yang menerpa wajahnya membuat Seth kehilangan keseimbangan di tengah – tengah kecepatan tinggi. Seth membanting setirnya membuatnya jatuh ke pinggir jalanan dan motornya yang masih melaju kencang harus terseret seratus meter jauh dari Seth hingga membentur pembatas jalan. 

“ Sial . . “ umpat Seth kesal. 

Seth berusaha bangkit dari jatuhnya namun kaki kirinya seperti terkilir akibat terjatuh dari motor. Seth membuka helmnya berusaha berdiri dan berjalan dengan kaki pincangnya menuju motornya yang mengalami kerusakan parah. Seth mengambil nafas dalam – dalam melihat keadaannya yang sungguh menyedihkan. 

Seth memandang ke jalanan namun tak satupun kendaraan lewat. 

“ Sungguh sial . . “ umpat Seth kedua kalinya. 

Seth duduk di pinggir motornya mencari – cari ponselnya namun begitu melihat layar di ponsel Seth mengumpat untuk ketiga kalinya. 

“ Sialllll. . . . kenapa masih ada tempat yang tidak ada sinyalnya ???” umpat Seth. 

Seth duduk menunggu di pinggir jalan berharap akan ada kendaraan yang lewat. Namun setelah sekitar 30 menit tak ada kendaraan yang lewat. Lalu sebuah bayangan lewat di atas Seth. Seth tersentak karena terkejut. 

“ Apa itu ?” gumam Seth. 

Lihat selengkapnya