Seth tiba di depan sebuah bangunan yang sedikit tua dengan batu – batu sebagai pelapis luar bangunan di hadapan Seth. Seperti kastil yang telah lama tidak dihuni . . . kalimat itu yang terpikirkan oleh Seth ketika melihat bangunan itu.
“ Kita sudah sampai . . “ Kata Amon turun dari mobil pick up nya.
Amon dan Eros menurunkan motor milik Seth lebih dulu setelah itu baru membantu Seth turun dari mobil Amon. Amon membawa Seth masuk ke dalam bangunan dan Seth menganga melihat bagian dalam dari bangunan tua itu.
“ Kamu pasti terkejut bukan . . . “ kata Amon melihat reaksi Seth.
“ Kamu menyadarinya . . .” gumam Seth.
Amon yang tadi membopong Seth dari mobil hingga menuju sofa besar di tengah – tengah ruang besar di dalam bangunan.
“ Setiap orang yang baru datang kemari selalu memberikan reaksi yang sama seperti reaksi yang kamu tunjukkan tadi. “ komentar Amon.
“ Tak heran . . bagian dalam dari bangunan ini 180 derajat berbeda dengan bagian luarnya. “ kata Seth.
“ Benar. . ini ide Rene. “ jawab Amon,” tunggu sebentar di sini. Aku dan Eros akan memindahkan motormu ke garasi dan setelah itu aku akan melihat keadaan kakimu. “
Amon pergi ke salah satu lorong menghilang dan meninggalkan Seth seorang diri di tengah ruang besar itu. Seth masih terkejut melihat ruang besar di balik bangunan tua itu. Jika bagian luar bangunan tua ini hanya terdiri dari batu – batu yang ditutupi oleh lumut dan terkesan kelam, menakutkan maka bagian dalam dari bangunan ini justru sebaliknya terkesan hangat dan nyaman. Bagian dalam bangunan yang di cat dengan warna serba putih dengan sofa besar berwarna abu – abu di tengahnya, sungguh suasana yang tercipta berbeda sekali. Di depan sofa ada tv besar layar datar yang menempel di dinding. Di sebelah kanan ada perapian dengan model klasik yang sering digunakan. Seth dapat melihat serbuk abu yang masih baru di pinggiran perapian. Di bawah kakinya ada karpet berwarna senada dengan sofa tempat Seth duduk.
Setelah lima belas menit Amon kembali membawa kotak P3K dan mengecek kondisi kaki Seth.
“ Sepertinya hanya terkilir. “ gumam Amon.
Amon berjalan lagi dan kembali membawa handuk dan baskom berisi es. Amon mengompres kaki Seth dengan es selama beberapa saat dan setelah itu memasang perban di kaki Seth.
“ Usahakan untuk tidak banyak bergerak jika kamu ingin kakimu cepat sembuh .” kata Amon memperingati Seth.
“ Terima kasih. “ kata Seth.
Tiba – tiba dari arah pintu masuk, Rene memasuki ruangan tempat Seth duduk.
“ Kamu sudah pulang ?” tanya Amon pada Rene.
Rene hanya menganggukkan kepalanya menjawab Amon.
“ Lapar ?” tanya Amon lagi pada Rene.
Rene menganggukkan kepalanya lagi menjawab Amon.
Seth bingung melihat Rene menjawab Amon hanya dengan menganggukkan kepalanya.
“ Kamu pasti heran ?” tanya Amon. Kali ini pertanyaan itu diarahkan pada Seth.
“ Iya. . “
“ Itu sudah kebiasaan Rene. Dia tidak banyak bicara. Kuharap tindakannya tidak menyinggungmu. “ kata Amon.
“ Tidak. . tentu saja tidak, “ jawab Seth.
Amon membawa Seth menuju meja makan dan makan bersama dengan Rene dan Eros. Makan malam yang hening. Tidak banyak yang dibicarakan oleh Amon dan Seth. Diantara tiga orang itu hanya Amon yang berbicara dengan Seth sedangkan Eros dan Rene tidak banyak bicara.
“ Bolehkah aku bertanya?” tanya Seth seusai makan malam dan duduk di ruang tengah bersama Amon.
“ Silahkan . “ jawab Amon.
“ Kalian bertiga sebenarnya apa yang kalian lakukan di sini ? di tempat terpencil yang bahkan tidak ada sinyal?” tanya Seth.
“ Kamu belum mengecek ponselmu ? Di bangunan ini sudah ada sinyal seharusnya. “ jawab Amon.
Seth melakukan seperti yang dikatakan oleh Amon. Seth mengecek ponselnya dan mendapati sinyal di ponselnya sudah stabil. Seth terkejut.
“ Kamu akan kehilangan sinyal ketika berada di beberapa titik di jalan pegunungan. “ jelas Amon, “ tapi di sini kamu bisa tenang. Di sini kamu bisa mendapatkan sinyal. Kami bertiga bekerja sebagai penjaga pos di pegunungan ini. Karena beberapa jalan di pegunungan ini sangat berbahaya dan juga sepi dari penduduk. Kami bertugas untuk mengawasi dan juga jadi penyelamat pertama jika ada yang mengalami kecelakaan di jalan pegunungan seperti yang kamu alami hari ini.”