"Friend indeed someone who know you by just seeing your eyes." - Claire Mcqueen
"Mom, I hate you! Why should you do that?" Claire menangis di pinggir pantai yang sepi. Pantai ini adalah pantai yang memang disukai Claire dan teman masa kecilnya, Bryan, untuk melepas lelah. Pantai ini juga yang menjadi saksi bisu tangisan Claire saat tau ayah dan ibunya bercerai.
I Gede Bryan Nugroho, teman kecil Claire yang juga dekat dengan keluarga Claire. Bryan merupakan salah seorang yang sangat merasa kehilangan saat Claire pergi ikut ayah kandungnya ke Melbourne setelah kedua orang tuanya bercerai. Meskipun silahturahmi keduanya terjalin, Bryan sangat merindukan Claire dan bisa ngobrol dengannya secara langsung. Bryan masih ingat jelas kemana Claire pergi meluapkan emosi jika ia sedang badmood atau ada masalah. Bukan perkara sulit bagi seorang Bryan untuk menemukan Claire, apalagi ia tahu bahwa sahabatnya ini tidak sedang dalam mood yang baik. Bryan sangat paham berita pernikahan ibunya pasti menjadi cambuk buat Claire yang selalu ingin kedua orang tua kandungnya kembali bersatu seperti dulu.
"Claire!" Claire menoleh dan menemukan Bryan dengan wajah sangat khawatir.
"Hi Bry, whats up?" Claire mencoba menyembunyikan kesedihannya, namun Bryan yang sudah sangat mengenalnya tahu bahwa Claire sedang tidak dalam kondisi baik.
"Claire, you know your mom love you. Truly" "Mami Sonia lagi nyariin kamu, aku ga kasih tau dia kamu disini karena aku tau kamu bakal marah kalo aku ngomong ke Mami Sonia. So, lets go home!" Bryan mencoba mengajak Claire pulang.
"You go first! Aku masih mau disini, Bry. I need my time" "Please!" "I will be home. Promise!"
"Okay, aku tunggu di mobil ya. Jangan kelamaan! Nunggu itu ga enak tau"
Claire tertawa "Okay. I will be there around 5 minutes."