Disibaknya tirai jendela. Dua orang terlihat di sana. Duduk di tepi pendopo. Tertawa. Entah apa yang dibicarakan di sana. Tapi dia bersyukur, melihat gadis itu sudah bisa tertawa selepas itu.
Apa cowok itu yang mampu membuatmu bertahan, diam sendirian memagari diri sendiri sampai setegar itu? Cowok itu kah yang mampu membuatmu setia menunggu?
Apa hatiku tak cukup baik untuk ada di sana? Menempati sedikit ruang di hatimu? Memberikan aku kesempatan untuk setulus hati membuatmu bahagia? Membuatmu tersenyum? Membuatmu tertawa?
Kalau saja kesempatan itu datang..., aku rela menukar seluruh kehidupanku untuk membuatmu bahagia....
*