Obsesi Mister Daniel

Rani Apriliani
Chapter #1

Kehilangan

Jenazah tuan Aryan dan nyonya emilia sudah dibawa pulang ke rumahnya nya setelah di otopsi oleh pihak rumah sakit dan dibawa oleh mobil ambulance.


Elena jatuh tersungkur di depan pintu rumah nya, ketika melihat seorang perawat dan polisi mendorong jenazah kedua orangtuanya!


" mommy.


" Daddy.


lirih Elena tersedu-sedu dengan air mata yang bercucuran deras di pipi nya.

Elena bangkit dan berlari memeluk jenazah kedua orangtuanya dengan suara tangisannya yang menyayat hati.sehingga semua orang yang berada di sana pun ikut bersedih melihat seorang anak yang telah di tinggalkan oleh kedua orangtuanya dengan cara yang mengenaskan.


kedua orangtuanya Elena meninggal dalam tragedi kecelakaan beruntun, mobil nya di tabrak oleh truk container yang membawa muatan minyak.truk tersebut mengalami rem blong, sehingga laju kendaraan nya tidak bisa di kendalikan.

apalagi dengan keadaan  jalanan yang menurun serta licin sehingga membuat supir truk tersebut sulit mengendalikan laju kendaraannya dan akhirnya truk tersebut menyeret mobil yang di tumpangi oleh tuan Aryan dan nyonya Emilia hingga terseret beberapa kilometer dan akhirnya terjatuh ke dalam jurang yang cukup curam.

tuan Aryan dan nyonya Emilia langsung meninggal di tempat dalam keadaan tubuh yang penuh dengan darah dan luka-luka.


Elena tak sanggup menopang kedua kaki nya yang terasa lemah, pandangan matanya mulai memburam.kepalanya terasa sakit dan tubuhnya semakin lemah hingga detik kemudian Elena jatuh pingsan terbujur di lantai.

para tetangga yang melayat langsung berhamburan dan membopong tubuh lemah Elena dan menidurkan nya di ranjang kamarnya.


" kasihan anak ini,dia sekarang yatim piatu di umur nya yang masih muda," ujar tetangga rumahnya yang menyayangi nasib Elena.


" iya, kasihan ya.


" apa dia tidak mempunyai sanak keluarga lainnya," sahut tetangga yang lain menimpali.


" aku dengar ada sih,adik satu-satunya dari almarhum tuan Aryan tetapi adiknya itu berada di luar negeri," jawab ibu atun selaku tetangga terdekat nya.


ketika mereka sedang sibuk mengobrol,tak lama kemudian Elena tersadar.dia mengedip-ngedip kan mata nya dan memegang kepalanya yang terasa sakit.

karena semenjak dia mendengar kabar orangtuanya meninggal tak ada sesuap nasi pun yang masuk ke dalam mulutnya,dari kemarin dia terus menangis hingga mata nya bengkak dan suaranya juga sudah serak.


ibu atun membantu Elena bangun dan duduk bersandar di dashboard ranjang nya.Elena memejamkan matanya mencoba untuk tidak menangis lagi,cukup lama dia memejamkan matanya sehingga tak lama kemudian suara isakan pilu terdengar menyayat hati dengan bibirnya yang terlihat gemetaran.


" hiks...hiks...hiks.


suara isakan tangis Elena yang terdengar sangat pilu.ibu atun sungguh sangat menyayangkan Elena seperti itu,ibu atun memeluknya dan mengusap punggungnya yang bergetar.


" sabar nak.

ikhlas kan kedua orang tua mu,biarkan mereka tenang di sana jika kamu menangis terus itu akan memberatkan kedua orang tua mu nak," ucap nasehat ibu atun.

Elena tidak berhenti menangis,dia memeluk erat ibu atun dan menumpahkan semua kesedihan nya, orang yang berada di kamarnya pun tak elah menitikkan air mata tidak tega melihat kesedihan gadis belia itu.


" Elena,sudah nak jangan menangis lagi.

kita harus segera mengebumikan jenazah kedua orang tua mu nak," kata ibu atun kembali menyadarkan Elena.

lalu Elena pun melepaskan pelukannya dan mengangguk lemah.


" nak, apakah keluarga mu yang lain sudah di beritahukan tentang kematian kedua orang tua mu?" tanya bu Atun.


" sudah bu.elena sudah memberitahukan uncle Sofyan dan mereka sedang dalam perjalanan menuju ke sini.


" baiklah kalau begitu, tetapi kita tidak bisa menunggu sampai tiba paman mu itu nak, kasihan mereka jika terlalu lama di kebumikan," ucap ibu Atun.


" iya bu, sebaiknya kita langsung mengebumikannya tidak usah menunggu uncle Sofyan," jawab Elena lirih.


para pelayat dan tetangga menyolatkan jenazah kedua orang tuanya.merapal kan doa untuk mengiringi kedua almarhum.

setelah selesai men sholat kan jenazah mereka semua pun mengangkat dan menggotong jenazahnya untuk di kebumikan di pemakaman keluarga.


Lihat selengkapnya