Pelajaran berbisnis no.1: Minta maaf dengan jelas kepada pelanggan jika terjadi kesalahan dan tulis sebuah apology letter.
Rugi lima belas juta bagi seorang pebisnis yang masih kuliah dan hanya mengandalkan tabungan dari uang jajan adalah hal yang cukup menyulitkan. Belum ada rencana lain yang bisa aku lakukan selain mengembalikan semua uang Oditian—nama panggilan untuk pelanggan Oditi—dan meminta maaf dengan jelas.
Aku membuka laptopku dan mulai mengetik sebuah draf permintaan maaf atau apology letter. Perasaan sedih berkecamuk, aku merasa gagal menjadi seorang pebisnis.
Dear Oditian,
Saya Adisti Tira selaku owner Oditi, ingin menyampaikan informasi penting terkait dengan preorder sepatu seri Ojibwa.
Produksi sepatu seri Ojibwa mengalami kegagalan produksi yang terjadi di luar kendali kami. Seluruh pesanan tidak dapat dilanjutkan ke tahap pengiriman. Mohon maaf karena sudah membuat Oditian menunggu dan kecewa. Seluruh uang pembayaran akan kami kembalikan ke rekening masing-masing mulai hari ini, secara bertahap.
Terima kasih atas pengertiannya. Semoga di lain waktu, kami bisa memberikan pelayanan yang jauh lebih baik. Mohon maaf atas pengalaman yang kurang menyenangkan saat berbelanja di Oditi.
Jika ada pertanyaan lebih lanjut, mohon diinformasikan kepada kami. Kami selalu siap membantu.
Salam hangat,
Adisti Tira - Oditi Owner