Blurb
"Mas, bagaimana kalau kita mengadopsi bayi saja? Aku akan coba cari panti asuhan terdekat sekitar sini!" Tawarku tiba-tiba
Mas Diki terdiam, dia menghentikan suapan terakhirnya. Matanya menatapku erat. Aku bingung, apa arti tatapan ini. Dia meneguk habis susunya, dan mengatakan, "Tolong, jangan bahas itu, Aku pergi ke kantor dulu. Malam ini sepertinya Aku kembali lembur. Assalamu'alaikum" Terangnya pergi berlalu.