Oh My Beebu

Niken Anggraini
Chapter #6

Beebu


Ini hari Minggu. Angela, Sherin, Naya dan Dila tengah ada di mall. Keempatnya sudah lebih dari 2 jam yang lalu berada di mall. Sehari sebelumnya, Naya mengajak ke mall bareng-bareng. Alasannya, ia ingin membeli keperluan menari buat acara Pensi, jadi minta ditemani belanja. Angela dan Sherin setuju. Mereka juga perlu membeli pernak-pernik buat tampil di Pensi itu pula. Dila pun mereka ajak di ke mall biar acara belanja semakin seru.

Yang pertama belanja Angela. Ia membeli baju terusan warna biru langit dengan panjang selutut berpotongan lebar di bagian roknya. Anak-anak OSIS sepakat memilih mengenakan kostum warna biru untuk dance di opening Pensi nanti. Itu sebabnya Angela membeli baju warna biru. Usai Angela mendapatkan baju, giliran mereka mengantar Naya mencari kebutuhan buat tampil menari. Ia yang paling banyak membeli barang karena kebagian tugas membeli atribut tari buat semua anggota kelompoknya. Ketiganya pun sibuk membantu mencari pernak-pernik tari buat Naya tersebut.

Terakhir giliran mereka mengantar Sherin mencari kostum dan aksesoris pendukung buat tampil jadi MC. Karena belanjanya bergiliran itulah tak terasa mereka sudah 2 jam lebih ada di mall. Dila yang ikut ke mall bukan buat belanja jadi terlihat paling tak bersemangat. Sejak setengah jam yang lalu ia mulai menunjukkan ekspresi kecapekan.

”Kita habis ini ke food court ya? Aku haus. Laper juga. Kakiku terasa capek banget ngikutin kalian dari tadi,” ajak Dila.

Yang lain cuma menjawab dengan anggukan. Maklum, mereka masih sibuk memadupadankan aksesoris yang mau dibeli Sherin dengan baju yang sudah dibeli Sherin sebelumnya. Jadi tak terlalu konsentrasi menjawab ajakan Dila itu.

Dila makin bete. Ia mencoba mengambil ponselnya yang ada di dalam tas kecilnya untuk mencari hiburan mengisi waktu. Tapi hal itu batal dilakukannya. Saat ia membuang pandangan matanya, sesaat, sebelum tangannya benar-benar menyentuh tas, tiba-tiba matanya menangkap sesuatu.

”Adoooohhh, kenapa dia juga ada di sini sih?” keluhnya kesal.

Mendengar keluhan itu barulah ketiganya tertarik mendengarkan Dila. Pandangan mereka beralih dari aksesoris ke Dila.

”Siapa?” tanya Naya.

”Ituuuuuuhhhhhh..." seru Dila sambil menggerakkan dagunya ke suatu arah.

Ketiganya langsung serta-merta mengarahkan pandangannya ke arah obyek yang ditunjukkan Dila dengan dagunya tadi.

Ternyata di blok gerai seberang mereka ada Randy dan Septiana. Entah mereka sedang membeli apa di toko itu.

”Yaaah, apes bener sih? Kok kita sering banget ketemu mereka?” keluh Dila tak suka.

Ketiganya tersenyum lebar menanggapi perkataan Dila itu.

”Mereka bisa mengkloning diri ya? Kok bisa ada di mana-mana gini?”

Ketiganya jadi cekikikan mendengar komentar Dila barusan.

”Wajarlah, Dil. Kita tinggal satu kota. Satu sekolah pula. Pastinya kita akan sering ketemu merekalah,” sahut Naya.

”Kenapa mereka nggak transmigrasi ke planet Namek aja sih? Biar nggak bikin sepet mata gini,” keluh Dila lagi.

Kembali ketiganya cekikikan merespon perkataan Dila itu.

”Udah kamu nyantai aja, Dil ! Yang diputusin itu Angela, kalau dia aja nyantai, kita juga nyantai. Kalau dia sewot, baru kita ikutan sewot,” saran Sherin.

”Betul tuh,” timpal Naya.

”Aku bukan sewot. Cuma nggak suka aja. Boseeeeeen. Di sekolah ketemu mereka, eh ini jalan-jalan ke mall kok masih ketemu mereka lagi sih?” gerutu Dila kesal.

Ketiganya meresponnya dengan senyuman geli.

”Udah, sabar! Daripada ngeliat mereka bikin sakit mata dan sakit hati, mending kamu ke sini aja deh! Ikutan kita-kita milihin aksesoris buat Sherin!” ajak Naya.

Angela tak berkomentar. Ia bingung musti berkomentar apa. Untungnya Dila menurut, ia ikut berkerumun mencari aksesoris buat Sherin.

”Njel!!!" panggil Dila beberapa menit kemudian.

”Emmmhhh,” sahut Angela ke Dila.

”Ntar kalau kamu punya pacar nggak akan manggil dia Bebeb kan?”

Bibir Angela mencebik sebentar.

”Nggaklah. Ntar dikira nyontek mereka lagi.”

”Baguslah kalau gitu.”

Hening sekitar 3 detik.

”Emang kalau kamu punya pacar lagi mau dipanggil apaan, Njel ?”

Lihat selengkapnya