Lagu Tertawan Hati milik Awdella mengalun merdu di kamar milik Kiara, gadis manis itu sedang duduk di kursi belajarnya, sembari meratapi foto yang ada di tangannya. Dua pasang senyum bahagia nampak pada foto tersebut, senyum miliknya dan Faris pacarnya.
"Ris kamu dimana? Aku rindu." Lirihnya, tanpa sengaja air matanya jatuh membasahi foto yang amat ia sayangi itu, segera ia lap dengan tangannya, tak ingin foto itu rusak seperti hatinya saat ini.
Didekapnya foto tersebut, sembari mencoba mengingat kembali kepingan-kepingan memori yang telah mereka lalui, kenangan manis yang tak bisa dilupakan.
Flashback On
Seusai pertandingan sepak bola antar kelas di SMA Karya Anak Bangsa, Kiara menghampiri Faris yang masih duduk di pinggir lapangan bersama teman-temannya.
Kiara berniat melakukan sesuatu untuk menjahilinya, dia berjalan mengendap-ngendap dari belakang Faris, dan tak lupa mengisyaratkan kepada teman yang lain untuk diam dengan telunjuk di bibirnya, mereka semua hanya tersenyum saat melihat tingkah Kiara yang menutup kedua mata Faris dengan tangannya.
"Siapa ya?". Faris pura-pura tak mengenali tangan lembut yang menutup matanya itu, padahal ia sangat hafal dengan wangi parfum milik pacarnya itu.
"Siapa hayooo tebak." Kiara mencoba memalsukan suaranya.
"Pasti ini secret admire." Candanya membuat Kiara sedikit sebal.
"Ah kamu ga seru!" Kiara melipat kedua tangannya di pinggang dan memasang mimik wajah yang kesal.
Faris membalikan badannya, membelai lembut rambut pacarnya yang sedang merajuk, ia hanya tertawa kecil sembari menatap lekat mata indah yang ada di hadapannya.
"Maaf ya, aku cuma bercanda aja kok sayang." Cowok berbadan tinggi dan tampan itu sedikit menyentil hidung Kiara yang mancung.
"Mau foto bareng." Ujarnya masih dengan nada merajuk.
Faris tersenyum, dia mengeluarkan handphone dari sakunya. Blashh! Indah banget kedua senyuman mereka, terukir dalam foto yang akan selalu disimpan Kiara.
Flashback Off
Di bawah cahaya rembulan, Kiara memandangi langit dari jendela kamarnya, dia masih sangat sulit membendung air matanya.
Kiara mengambil sepotong cake kecil yang ada di meja belajarnya, terdapat sebuah lilin yang kemudian ia nyalakan.
"Ris, happy birthday. Andai kamu disini. Gimana ya kabarmu sekarang? Aku kangen banget sama kamu." Kiara menyeka air matanya yang tak berhenti mengalir membasahi pipinya.
"Happy birthday to you. happy birthday to you, happy birthday to you." Kiara menyanyikan lagu ulang tahun sembari setengah terisak.
"Aku berharap banget kita bisa ketemu lagi, aku pengen kayak dulu lagi, bisa ketawa bareng, jalan bareng, semua kenangan kita ga bisa aku lupain. Aku sayang banget sama kamu Faris."
Kiara menguap lelah, matanya pun telah lelah karena menangis semalaman, ia pun menutup jendela kamarnya lalu berbaring ditempat tidurnya.