Pulang sekolah di sore hari saat turun dari mobil, Kiara dibuat kaget melihat rumah milik Faris kini telah berpenghuni kembali. Tak membuang waktu, sebelum gerbang ditutup oleh Mang Ujang ia buru-buru menyebrang ke rumah depan. Terlihat disana ada seorang wanita paruh baya sedang menyiram tanaman, ini adalah kali pertama Kiara melihat wanita tersebut, apakah dia karyawan baru Papa Herman, atau mungkin penghuni baru, isi kepala Kiara berkecamuk.
Kiara pun pergi ke rumah tersebut dan menghampiri wanita paruh baya tersebut untuk memastikannya secara langsung.
"Tante siapa ya?" Tanya Kiara tanpa menyapa terlebih dahulu.
Perempuan itu tersenyum lalu meletakkan alat penyiram tanamannya, dan menghampiri Kiara yang berdiri di pagar rumahnya.
"Saya penghuni baru di rumah ini, nama saya Rahma." Kata wanita itu memperkenalkan diri dengan ramah, tak segan mengulurkan tangannya kepada Kiara, Kiara pun menyambutnya dengan sopan mencium tangan wanita tersebut, seperti layaknya memberi salam kepada orang tua.
"Saya Kiara Tante, saya tinggal di rumah depan." Kiara menunjuk rumahnya, Tante Rahma melihat ke arah yang Kiara tunjuk dan menganggukan kepalanya.
"Kamu baru pulang sekolah, mau mampir ke rumah Tante?"
"Maaf Tante, Tante tinggal sama siapa ya? Tante kenal sama Faris atau Pak Herman?". Kiara memberondong banyak pertanyaan, namun belum sempat Tante Rahma menjawab, datang sebuah motor yang parkir di dekat Kiara dan saat cowok berseragam SMA itu membuka helm, Kiara langsung mengenalinya.
"Yuda! Lo ngapain ngikutin gue." Kiara terlihat syok, tak menduga bahwa Yuda sekarang menjadi stalkernya.
"Harusnya gue yang nanya ke Lo, ngapain Lo dirumah gue?" Yuda berbalik tanya, Kiara semakin syok dibuatnya.
"Lho Kiara sudah kenal sama Yuda, dia anak Tante." Perkataan Tante Rahma membuat Kiara semakin terguncang, habis sudah kewarasannya.
"Hah?". Kiara membuka lebar mulutnya, matanya ikutan terbelalak.
"Dia teman sekelas Yuda Bunda." Jawab Yuda satu turun dari motornya lalu mendekati Kiara.
"Ngapain Lo?" Tanya Kiara saat melihat Yuda mendekatinya.
"Minggir Lo jangan ngalangin pager, gue mau masuk atau Lo mau bukain buat gue!"
"Ogah!" Lirih Kiara, lalu melipir sedikit agar Yuda bisa membuka pagar rumahnya.
"Bunda tinggal dulu ya, Kiara lanjut ngobrol aja sama Yuda. Yud, Kiaranya ajak masuk, jangan lupa bikinin minum." Ujar Tante Rahma saat mendengar suara telepon dari dalam rumah Yuda, Tante Indah berpamitan kepada Kiara untuk masuk ke dalam dan mengangkat teleponnya, meninggalkan Kiara dan Yuda berdua saja.