Flashback Off
"Auw, sakit!" Ringis Kiara, refleks Stevan melepaskan cengkramannya.
Kiara mengelus tangannya yang sedikit memerah.
"Lo kenapa sih Van!" Ucap Kiara kesal.
"Lo ngapain sih makin deket sama Yuda? Lo naksir?" Tanya Stevan, ia terlihat gusar.
"Bukan urusan Lo!" Jawab Kiara dengan nada tak bersahabat.
"Lo lupa sama Faris?"
Kiara terdiam sejenak saat Stevan menyebut nama Faris.
"Gue harap Lo ga segampang itu jatuh cinta sama orang lain."
Kiara semakin kesal mendengar ucapan Stevan, bagaimana bisa Stevan berkata seperti itu, apakah ia tak tau betapa beratnya hari-hari yang dilalui Kiara semenjak Faris pergi. Baru saja ia mencoba untuk berdamai dan melanjutkan hidupnya, tapi Stevan berbicara seolah-olah Faris baru saja pergi beberapa hari.
"Lo pikir gimana gue selama ini jalanin hidup tanpa Faris? Gue baru aja nyoba untuk terima takdir, tapi Lo dengan enaknya ngomong seperti Faris ada disini…"
"... Seolah gue yang jahat!" Kiara menahan air matanya.
"Apa Lo pernah tau perasaan gue? Sehancur apa gue waktu Faris pergi tanpa sedikitpun kabar!" Kiara tak mampu lagi membendung air matanya.
"Faris punya alasannya Kiara." Ucap Stevan pelan.
"Apa? Kalo Lo tau alasan dia ninggalin gue, kenapa Lo selalu bungkam!" Pekik Kiara, ia semakin histeris.
Melihat Stevan hanya diam saja, entah apa yang dirahasiakan sahabat Faris padanya. Kiara berjongkok, menekuk wajahnya ke lutut. Yuda datang membantu Kiara untuk berdiri, ternyata sedari tadi diam-diam Yuda memperhatikannya.
Kiara memeluk Yuda, melepaskan semua perasaannya yang hancur. Yuda melihat sinis ke arah Stevan yang diam saja, walaupun terlihat jelas wajah Stevan menyesalkan kejadian ini.
Yuda memilih membawa Kiara menjauhi Stevan, ia tak ingin Kiara terluka kembali.
"Kiara, Faris bakalan balik. Percaya sama gue!" Ucap Stevan sebelum Kiara semakin menjauh.
"Buktikan!" Pekik Kiara.
Yuda menoleh ke arah Stevan, menatapnya tajam. Bugh! Tinju Yuda mendarat pada wajah Stevan.
"Yud, jangan!" Kiara kembali memekik, ia tak ingin membuat Stevan dan Yuda masuk ruang BK karena perkelahian di sekolah.
"Pukul! Pukul lagi!" Tantang Stevan, tangan Yuda masih mengepal dan tangannya satu lagi mencengkram kerah baju Stevan.
"Stop!"
Kiara berusaha menghentikan Yuda, ia merangkul lengan Yuda.
"Yuda! Lo pikir gue ga tau yang terjadi!" Stevan tersenyum sinis, wajahnya meremehkan Yuda.
"Lo mau gue bongkar semuanya!" Ancam Stevan.
"DIAM!" Bentak Yuda, lalu kembali mendaratkan tinjunya.
Keributan mereka berdua tak bisa dihindari, membuat anak-anak ramai menyaksikan perkelahian yang terjadi di belakang sekolah itu.
"Berhenti!" Pekik Guru BK yang terkenal galak dan tegas.
Guru BK datang, ternyata ada anak yang mengadukan kejadian tersebut. Jadilah Yuda dan Stevan di bawa ke ruang BK.