Selama kepergiannya dari rumah Faris, Yuda Ngungsi ke kos-kosan milik keluarga Dion yang letaknya tepat di sebelah basecamp mereka.
Yuda sedang duduk melamun, pikirannya sedang kacau. Ia sangat kecewa dengan perjuangannya selama ini mengejar Senja, Dion berusaha menghibur Yuda yang hanyut dalam keputus asaan.
“Yud, udah saran gue…”
“Lupain kan?”
“...Gak gitu, maksudnya dari pada lo terus uring-uringan galau tai kucing gini mending lo bawa have fun aja.”
“Gimana caranya Yon?”
“... A-...”
“Lo tau kan udah berapa lama gue berusaha buat bisa deket sama dia?”
“Gue tau Yud, bahkan gue inget hari dimana lo mulai terobsesi sama Senja lo.”
Flashback On
Hari itu Dion dan Yuda sedang mampir ke sebuah minimarket yang jaraknya tidak jauh dari tempat rental studio band pertama mereka. Yuda yang terburu-buru tidak sempat untuk memilih, yang ia tahu hanya butuh minuman segar sebelum masuk ke studio yang sudah mereka booking.
Bruk!
tepat saat yuda ingin mengambil minuman kaleng berkarbonasi, suara tersebut membuatnya terhenti. Yuda yang penasaran mencoba mengintip dari balik rak yang tepat berada di belakangnya.
Seorang anak kecil terlihat ketakutan setelah menabrak gadis cantik berseragam SMA yang sedang memilih cemilan, Yuda tidak berniat untuk menguping, yang dia lakukan adalah memandangi sosok gadis cantik tersebut seolah dia adalah bidadari dari surga yang baru saja tercipta untuk menemani seseorang disana.
"Maaf ya mbak." Ucap ibu itu, dan ikut membantu sang gadis memungut cemilan yang terjatuh.
Anak kecil itu terlihat berlindung di belakang tubuh ibunya, ia sangat takut akan dimarahi oleh gadis yang ia tabrak.
"Gak apa-apa kok, Bu." Gadis itu tersenyum, tak sedikitpun rasa marah terlihat di wajahnya.
"Ayok minta maaf sama mbaknya." Ucap ibu kepada anaknya untuk meminta maaf.
"Mbak... ma-maaf ya." Ucapnya pelan.
"Iya gak papa kok dik." Jawabnya sambil tersenyum dan mengelus lembut rambut anak kecil itu.
Dari tempat yang sama, Yuda masih memandangi gadis tersebut.
"Ternyata dia ga cuma cantik, tapi juga baik." Gumannya.
"Yud, Lo udah kelar milih minumannya belum, ayo ke kasir." Ajak temannya.
“Bentar Yon, sebentar lagi.”
“Haah, apaan sih?” Dion menyadari Yuda yang masih memandangi gadis tersebut dengan sangat tajam.
“Kalo suka lo tinggal deketin aja, trus ajak kenalan.”
“Gue gak berani Yon…” Yuda membalikan tubuhnya dan melihat kearah Dion.