Oh My First Love

Dea Avisca
Chapter #35

Lulus

Hari ini adalah pengumuman kelulusan sekolah SMA Karya Anak Bangsa, para murid telah dikumpulkan di lapangan sekolah, mereka berbaris sesuai dengan kelas masing-masing.


"Selamat pagi anak-anak." Sapa kepala sekolah.


"Pagi, Pak." Jawab mereka dengan serentak.


"Hari ini Bapak akan menyampaikan kabar buruk perihal hasil ujian kelulusan kalian semua."


Semua siswa dibuat kaget mendengar pernyataan Bapak Kepala Sekolah, suasana menjadi riuh, murid-murid berbisik satu sama lain. Beberapa diantara mereka pucat pasi, dan bahkan ada yang hampir menangis.


"Semua harap tenang." Pekik Guru BK yang galak.


Mendadak suasana menjadi hening kembali.


"Sebetulnya Bapak sangat berat untuk mengatakan hal ini, tapi ini mau tidak mau harus bapak sampaikan sekarang juga."


Beberapa siswa berpegangan tangan, mereka semakin menegang, ada juga yang memejamkan matanya karena takut.


"Bapak sangat sedih karena ini waktunya kita untuk berpisah anak-anak, kalian semua lulus." Ucap Kepala sekolah dengan penuh semangat.


"Alhamdulillah." Ucap mereka serentak.


"Puji Tuhan." Sahut yang lainnya.


Air mata bahagia para siswa tumpah ruah menyambut kabar gembira ini, semua ketegangan tadi telah luluh lantak berganti dengan keceriaan pada wajah mereka semua.


"Satu lagi, Bapak akan mengumumkan kelulusan dengan nilai tertinggi jatuh kepada… Kiara Andini dari kelas dua belas IPA satu."


Para siswa bertepuk tangan, dilanjut dengan guru-guru dan juga bapak kepala sekolah. 


"Wah sahabat gue pinter banget, makan apaan sih Lo?" 


Mia menyenggol pundak Kiara untuk memberikannya pujian.


"Makan buku tiap hari." Sahut temannya yang lain.


"Hahaha." Mereka tertawa bersama.


Seusai pengumuman tersebut selesai, para siswa diminta untuk kembali pada kelasnya masing-masing.


"Kak Yuda selamat ya." 


Aura berlari dan langsung memeluk Yuda di depan para siswa yang lain, termasuk Kiara juga melihat adegan itu.


"Cie cie cie." Sorak mereka.


"Langsung aja disamperin pacarnya tuh, enaknya yang punya pacar." Sindir salah satu siswa cowok.


"Mangkanya punya pacar dong kayak gue." Samber Dimas seraya tangannya merangkul Uci pacarnya itu.


Lihat selengkapnya