Ohana

A. Tenri Ayu
Chapter #5

Surat terakhir

Butiran rasa kembali meleleh pada sudut mataku

Melihatmu sendu, lalu ragu-ragu mengeja kata pisah

***

Teruntuk Sean,

Perbedaan diantara kita begitu besar, hingga tidak bisa kulawan

Aku ingin bersamamu, namun semesta memiliki kehendak lain

Kita hanyalah rasa, yang tidak mungkin bersatu

Lewat surat ini, aku ingin mengakhiri segalanya

Kisah yang pernah kita rajut, namun akan berakhir dengan canggung

Kisah kita

Temukan sosok yang jauh lebih baik dariku,

Kau berhak bahagia,

Meski itu tanpaku

ALINKA


Untuk kesekian kalinya, Sean kembali mengeja setiap bait kata yang merupakan satu-satunya hal yang Alinka tinggalkan untuknya.

Nafasnya tersengal, bersama lutut yang bergetar peluh dibalik meja. Berulang kali ia baca dan menelisiknya dalam, masih belum bisa percaya, bahwa surat itu nyata. Ia terus mengulang sepenggal kata diotaknya lalu merangkainya dengan suram, hingga ia tau, Alinka benar-benar pergi, meninggalkannya.

“Tapi kenapa?” masih saja menjadi misteri atas kepergian Alinka yang tiba-tiba.

Satu-satunya kecurigaan Sean adalah ayahnya sendiri,

“Apa yang ayah lakukan?” tanya Sean, saat memasuki ruang kerja ayahnya dengan kasar lalu berdiri tepat dihadapannya.

“Apa?” Arya Winata meringai, belum mengerti arah pembicaaran dari putra semata wayangnnya.

Lihat selengkapnya