Oksitosin

Afifah Muthiah Unga waru
Chapter #2

Chapter 1

Erisha Gyana Danendra. Mahasiswa Kedokteran semester 6 di Universitas Mahardika, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Sudah begitu banyak tantangan yang Erisha lewati sampai berada dititik ini. Menjadi Mahasiswa Kedokteran, bukan suatu hal yang mudah, apalagi untuk bertahan di jurusan impian kebanyakan orang.

"Kenapa juga kemarin aku masuk sini? Nyesel banget, bosen belajar mulu." keluhnya di meja kantin dihadapan teman-temannya.

"Lo ngeluh mulu, tapi nilai lo aman-aman aja," cercah Tika yang sangat bosan mendengar penuturan Erisha. "Syukur, udah mau jadi dokter muda."

"Nilai aku tuh bagusnya pas akhir-akhir doang, liat nilai semester awal aku. Kayak telur bebek," ceplos Erisha.

"HAHA, ga papa. Nilai tuh cuma formalitas, yang penting pengalaman," sambung Iftar.

"Guys, kemarin kan aku ke RS buat bimbingan skrisipi. Aku ketemu kakak koas, kayaknya koas tahun kedua. Ganteng banget cuy, baik, soft spoken banget!!!" Erisha kembali mengingat kakak koas yang ia temui kemarin. Tika dan Iftar menyimak dengan baik cerita Erisha.

"Buset, kok lo gak kenalan sih? Lumayan lah, kali aja bisa dapat tentiran dari kakak koas," gurau Tika.

"Bisa jadi dia juga jawaban dari doa-doa lo selama ini Sha," ujar Iftar mendukung.

"HAHAHA..., aamiin ya Allah. Dia aja, ga papa," Erisha dan teman-temannya tertawa kecil.


Hingga retina matanya tertuju pada pintu kantin yang terbuka, menampakkan laki-laki jangkung, kuning langsat, dan lesung pipi, serta gigi gingsulnya ditemani dengan kacamata berhasil menarik perhatian Erisha.

"Guys, baliknya jangan barengan. Balik pelan-pelan, itu kakak yang aku maksud," bisik Erisha pada temannya. Bukannya mengikuti instruksi dari Erisha, mereka berdua menoleh bersamaan dan menimbulkan suara yang cukup tinggi, membuat beberapa orang menoleh, terutama sang kakak koas.

"KENAPA LO GA BILANG KALAU ORANGNYA DIA?" teriak Tika kaget.

Erisha menyembunyikan wajahnya, benar-benar berteman dengan Tika bisa membuatnya mati di tempat.

"Lo serius ga tau dia?" bisik Iftar, bertanya ke Erisha.

Lihat selengkapnya