Keesokan harinya saya melesat ke perpustakaan. Saya mengudal-udal katalog. Akhirnya, saya menemukan antologi yang dimaksud Wayne.
Cerpen Wayne berjudul “Olenka”. Dugaan saya terhadap Wayne ternyata betul. Dalam cerpen ini dia berbicara kepada dirinya sendiri. Baginya dunia pembaca tidak ada. Kalaupun ada, pembacanya adalah dirinya sendiri.
Saya tidak tahu, apakah cerpen ini ditulis sekali jadi ataukah diulang sekian kali. Meskipun tidak semua kata-katanya tepat dan jalur ceritanya tidak begitu terang, sebagai sebuah kebulatan, cerpen Wayne mencerminkan otak bermutu tinggi. Pandangannya tajam dan analisisnya kuat, meskipun detail-detailnya sering berantakan. Saya kagum.
Dalam cerpen ini, Olenka adalah seorang anak perempuan berumur lebih kurang dua belas tahun. Dia anak keluarga Albright, tinggal di daerah pedalaman negara bagian Illinois. Entah sudah berapa keturunan mereka tinggal di sana, Albright sendiri tidak tahu. Mereka hidup dari sumber penghasilan turun-temurun, yaitu sebuah dam untuk menangkap ikan. Menurut mereka, dam tersebut peninggalan orang-orang Indian. Sudah berkali-kali mereka mendapat peringatan dari polisi desa untuk menghancurkan dam tersebut. Karena letak kantor polisi lebih kurang lima belas mil dari rumah mereka, polisi tidak dapat berbuat banyak. Lagi pula polisi di sana selalu berganti-ganti dan semuanya berhati lunak. Mereka tidak pernah bertindak apa-apa selain mengulangi peringatan mereka.
Tibalah giliran John Albirkin menjadi polisi desa. Yang dikerjakannya pertama kali adalah memeriksa arsip lama. Tidak seperti polisi-polisi sebelumnya, Albirkin galak dan tegas. Dia meluruk Albright, tetapi Albright bersembunyi. Istrinya pura-pura tidak tahu apa-apa.