Olimpiade Cinta

E. Karto
Chapter #4

Orang yang kukenal

Pertemuan kita sudah direncanakan tuhan.

Awalnya upacara senin ini berjalan seperti biasanya sebelum semuanya jadi gaduh karena melihat seorang murid sekolah lain memasuki tempat upacara. Tentu saja murid itu langsung di hadang oleh security yang sedang bertugas akan tetapi kepala sekolah yang sedang menyampaikan amanatnya langsung mencegah satpam tersebut. 

"Pak Agus sudah tidak apa-apa anak itu memang sengaja saya undang kemari,"

Sontak hal tersebut langsung menjadi pergunjingan diantara murid SMA tersebut tidak terkecuali Aisyah dan Akame. 

Kedatangan murid lelaki tersebut diikuti oleh dua orang lainnya dan salah satunya orang yang sudah dikenal oleh Akame dan Aisyah. 

"Hei! Bukannya dia itu orang itu ya?" ucap Aisyah menyadari salah seorang murid yang datang merupakan orang yang tidak asing lagi bagi mereka berdua. 

"Orang itu? Siapa maksudmu?"

"Itu loh! Orang yang ngalahin aku waktu olimpiade astronomi!"

"Benarkah?"

Setelah diperhatikan dengan cermat oleh Akame ternyata benar orang tersebut adalah Urie

 tapi kenapa dia bisa diundang oleh kepala sekolah kami pikirnya dalam hati.

Karena kedatangan Urie pula upacara hari itu berjalan semakin cepat karena kepala sekolah ingin segera berbicara dengan Urie.

Setelah upacara selesai Aisyah dan Akame menghampiri kepala sekolah yang sedang ngobrol dengan Urie di pinggir lapangan, tak nampak orang seenaknya menerobos ke tempat upacara bersama satu orang lainnya yang merupakan seorang perempuan. 

"Eh Akame! Aisyah! Kenalkan dia Urie dari SMA 89, Kepala sekolah memperkenalkan Urie."

Aisyah terlihat sangat antusias meski orang itu merupakan orang yang menggagalkan mimpi yang sudah ia tanam selama hampir setahun.

kenapa aku harus benci padanya? Aku kalah karena aku memang kalah pikir Aisyah.

sementara itu, Akame merasa tak tertarik sebari memerhatikan tingkah laku orang itu yang terlihat so cool dan misterius di depan dirinya. 

"Aku Aisyah, kita satu ruangan waktu olimpiade yang lalu!" sapa Aisyah mengulurkan tangannya yang disambut Urie dengan senyum sok cool. 

"Urie!" Sahut Urie kemudian melirik kearah Akame

"Apa kamu gk mau kenalan sama aku?" sambungnya dengan senyum mencoba menggoda Akame. 

"Apaan sih sok asiik banget! Bukannya kita udah pernah kenalan di waktu di Cilaku!" timbal Akame yang langsung pergi begitu saja tak tertarik dengan acara perkenalan dengan orang yang ia anggap so asik dari sekolah antah berantah. 

...

Kau membuatku kecewa namun entah kenapa kau juga membuatku bahagia.

Ketika berjalan setelah dari toilet Aisyah menemukan Urie sedang duduk sambil meminum susu kalengan.

Itu dia, orang yang mengalahkanku orang yang aku benci, sejenak ia berpikiran untuk marah pada orang itu.

namun untuk apa aku marah padanya dia tidak salah apa-apa, yang dia lakukan mungkin hanya berusaha lebih keras dariku jadi untuk apa aku benci padanya.

Aisyah akhirnya bingung sendiri, sebenarnya ia ingin menyapanya tapi dirinya begitu bingung. Ia marah tapi disaat yang bersamaan ia malu untuk mendekatinya. Tetapi setelah berpikir cukup akhirnya ia memutuskan untuk menyapanya.

"Hai! Boleh ikut duduk?" sapa Aisyah 

"Silahkan," jawab Urie sebari bergeser memberi tempat untuk Aisyah duduk. 

"Selamat ya jadi juara olimpiade Astronominya!" Aisyah mencoba memulai percakapan dengan pujian karena menurut buku yang pernah ia baca memuji lawan bicara adalah langkah awal untuk membuat kesan baik. 

"Iya terima kasih!" Jawab Urie ramah yang membuat Aisyah tidak percaya bahwa Urie akan menerimanya dengan ramah

Lihat selengkapnya